Manado, (Antaranews) - Kota Manado memiliki delapan Sekolah Standar Nasional (SSN) dan dua rintisan standar internasional mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Yang masuk SSN tingkat dasar baru satu yakni SD Negeri VI, sementara tingkat menengah ada lima, SMP 13, 10, tujuh, enam," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Joppi Suwu di Manado, Sabtu.
Dua sekolah menengah atas, SMA kristen Eben Haezer dan SMA Negeri sembilan, sementara rintisan berstandar internasional tingkat dasar baru satu yakni SD Negeri tiga Manado dan tingkat menengah SMP negeri satu.
Menurut Suwu, sekolah-sekolah ini memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Nasional sehingga masuk dalam kategori tersebut, dan ini sudah melalui tahapan penilaian yang cukup panjang.
Sementara itu sekretaris Diknas Manado, Soleman Montori mengatakan, satu sekolah masuk dalam kategori SNN bukan karena banyak diminati siswa, tetapi justru karena memenuhi semua standar yang ditetapkan Kemendiknas.
Dia mengatakan, salah satu syarat yang harus dipenuhi sekolah masuk dalam standar itu hanya memberlakukan satu kali jam sekolah atau tidak ada sistem shift atau dua kali sekolah, kata Montori.
"Selain itu kelengkapan lainnya memiliki perpustakaan serta alat peraga lainnya juga menjadi penunjang sekolah masuk dalam SNN sampai masuk rintisan berstandar internasional," kata Montori.
Ia mengatakan, semua sekolah yang ada di Manado telah diwajibkan mengikuti standar yang ditetapkan mulai dari gedung sendiri, hanya satu kali masuk atau tidak sekolah bergantian, serta perpustakaannya lengkap.
"Salah satu sekolah yang sudah meniadakan sistem sekolah dua kali atau pergantian masuk pagi dan sore adalah SMP negeri satu Manado, di mana untuk tahun ajaran 2010-2011 membatasi jumlah siswa baru yang masuk," kata Montori.
Ia mengatakan, dengan memenuhi semua syarat yang ditetapkan, ke depan diharapkan sekolah yang ada di Manado, bisa masuk dalam kategori SNN hingga RSBI.
"Yang masuk SSN tingkat dasar baru satu yakni SD Negeri VI, sementara tingkat menengah ada lima, SMP 13, 10, tujuh, enam," kata Kepala Dinas Pendidikan Nasional Joppi Suwu di Manado, Sabtu.
Dua sekolah menengah atas, SMA kristen Eben Haezer dan SMA Negeri sembilan, sementara rintisan berstandar internasional tingkat dasar baru satu yakni SD Negeri tiga Manado dan tingkat menengah SMP negeri satu.
Menurut Suwu, sekolah-sekolah ini memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Nasional sehingga masuk dalam kategori tersebut, dan ini sudah melalui tahapan penilaian yang cukup panjang.
Sementara itu sekretaris Diknas Manado, Soleman Montori mengatakan, satu sekolah masuk dalam kategori SNN bukan karena banyak diminati siswa, tetapi justru karena memenuhi semua standar yang ditetapkan Kemendiknas.
Dia mengatakan, salah satu syarat yang harus dipenuhi sekolah masuk dalam standar itu hanya memberlakukan satu kali jam sekolah atau tidak ada sistem shift atau dua kali sekolah, kata Montori.
"Selain itu kelengkapan lainnya memiliki perpustakaan serta alat peraga lainnya juga menjadi penunjang sekolah masuk dalam SNN sampai masuk rintisan berstandar internasional," kata Montori.
Ia mengatakan, semua sekolah yang ada di Manado telah diwajibkan mengikuti standar yang ditetapkan mulai dari gedung sendiri, hanya satu kali masuk atau tidak sekolah bergantian, serta perpustakaannya lengkap.
"Salah satu sekolah yang sudah meniadakan sistem sekolah dua kali atau pergantian masuk pagi dan sore adalah SMP negeri satu Manado, di mana untuk tahun ajaran 2010-2011 membatasi jumlah siswa baru yang masuk," kata Montori.
Ia mengatakan, dengan memenuhi semua syarat yang ditetapkan, ke depan diharapkan sekolah yang ada di Manado, bisa masuk dalam kategori SNN hingga RSBI.