Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat mengatakan komoditas bawang, rica (cabai), tomat (barito) dan ikan, merupakan komoditas paling berisiko  dorong  inflasi Kota Manado.

"Ini berdasarkan analisis kami dari waktu ke waktu, komoditas- komoditas tersebut dapat menyebabkan inflasi Kota Manado," kata Arbonas dalam High Level Meeting TPD dan Pengukuhan TP2DD Kota Manado, Kamis.

Dia mengatakan ditinjau dari Survei Pemantauan Harga (SPH) sampai dengan Minggu ke-4 Mei 2021, pergerakan harga komoditas barito di Manado cenderung volatile. 

Volatilitas harga ini, katanya, salah satunya dipicu oleh ketergantungan yang tinggi dari Kota Manado terhadap pasokan dari daerah lain seperti Gorontalo dan Enrekang. 

Hal ini, kata, Arbonas, menyebabkan pergerakan harga sangat tergantung pada pergerakan harga di daerah tersebut, dan kelancaran arus distribusi. 

Berdasarkan data historis, komoditas cabai rawit dan tomat cenderung mengalami kenaikan pada akhir tahun, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama untuk menyusun strategi pengendalian inflasi di paruh kedua 2021 ini.

Disamping barito, katanya, komoditas perikanan juga menjadi komoditas pangan strategis di Kota Manado yang berisiko meningkatkan inflasi. 

Pada bulan April 2021, kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas perikanan yang berkontribusi sebesar 0,88 persen (mtm) terhadap inflasi Kota Manado. 

Lima komoditas perikanan penyumbang inflasi tertinggi adalah ikan cakalang, ikan malalugis, ikan deho, ikan tude, dan ikan oci. 

Pergerakan harga komoditas perikanan sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga kebijakan yang tepat akan membantu mengurangi risiko ketidakpastian ketersediaan pasokan di Kota Manado.

Mengingat bahwa pengendalian inflasi di Kota Manado sebagai salah satu Kota IHK di Sulawesi Utara sangatlah penting, terutama untuk komoditas strategis cabai rawit dan perikanan yang pada tahun ini berpotensi inflasi, maka pihaknya merekomendasikan beberapa hal untuk pengendalian inflasi di Manado tahun 2021.

Pertama, katanya, meningkatkan kemandirian pangan melalui Program Bertanam Barito. Kedua, memperkuat lembaga kelompok tani, nelayan, pedagang cabai, dan tomat sayur, Ketiga melakukan pemantauan harga komoditas strategis (perikanan dan barito), serta data pedagang dari luar daerah yang melakukan kerja sama dengan Manado.



 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024