Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajaran Staf Logistik (Slog) untuk bergerak cepat melakukan penanganan di wilayah bencana alam.
"Kebutuhan di wilayah bencana, listrik, air dan komunikasi pasti terganggu, diatur bagaimana manajemennya terkait dengan arus distribusi logistik bisa cepat sesuai dengan karakteristik wilayah bencana," kata Sigit saat membuka rapat kerja teknis (Rakernis) Logistik Polri, di Jakarta, Rabu.
Menurut Sigit, Indonesia menjadi negara yang sering dilanda bencana. Sebab itu, diperlukan gerak cepat dari aparat kepolisian untuk mengerahkan bantuan dukungan logistik sarana dan prasarananya kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Selain gerak cepat tangani bencana alam, mantan Kapolda Banten itu juga meminta kepada jajaran Logistik Polri untuk menyiapkan pelayanan terbaik kepada masyarakat berkebutuhan khusus di setiap kantor polisi dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada seluruh warga.
"Harapan kami memberikan pelayanan yang baik, buat saudara kita yang berkebutuhan khusus untuk dibuatkan sarana dan prasarana agar pelayanan yang diberikan tidak ada perbedaan," ujarnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini menyebutkan Slog Polri mempunyai lima tahapan dalam menjalankan perannya, yakni pengembangan peta jalan logistik, optimalisasi jejaring logistik, modernisasi mekanisme logistik, restrukturisasi organisasi dan optimalisasi sumber daya.
Oleh sebab itu, lanjut Sigit, Logistik Polri merupakan salah satu unsur penting. Mengingat, personel kepolisian membutuhkan dukungan logistik dalam menjalankan seluruh tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Slog Polri sebagai pengemban unsur pengawas dan pembantu pimpinan dapat menyamakan visi dan misi dalam mempersiapkan langkah strategis guna menjawab tantangan dalam tugas," kata Sigit.
Sigit menekankan soal perlunya koordinasi dengan operasional di lapangan mengenai kebutuhan yang diperlukan sehingga Slog Polri bisa merencanakan kebutuhan petugas di lapangan.
Ia juga meminta agar Slog Polri memikirkan soal dukungan penuh kepada personel kepolisian yang bertugas di wilayah konflik dan berkarakteristik khusus.
Menurut Sigit, anggota yang melaksanakan tugas di lapangan agar dilengkapi dan memiliki kualitas sesuai dengan kebutuhan, seperti anggota yang operasi di lapangan bisa melaksanakan tugas yang maksimal dengan medan yang berat dan mengancam keselamatan.
"Peralatan yang perlu pengamanan tinggi dijaga keamanannya, seperti pengadaan senjata, peluru dan lainnya," terang Sigit.
Sigit mengapresiasi kepada seluruh jajaran Slog Polri yang telah melakukan evaluasi sekaligus menyiapkan langkah-langkah strategis sesuai dengan konsep transformasi Polri menuju Presisi.
"Kebutuhan di wilayah bencana, listrik, air dan komunikasi pasti terganggu, diatur bagaimana manajemennya terkait dengan arus distribusi logistik bisa cepat sesuai dengan karakteristik wilayah bencana," kata Sigit saat membuka rapat kerja teknis (Rakernis) Logistik Polri, di Jakarta, Rabu.
Menurut Sigit, Indonesia menjadi negara yang sering dilanda bencana. Sebab itu, diperlukan gerak cepat dari aparat kepolisian untuk mengerahkan bantuan dukungan logistik sarana dan prasarananya kepada masyarakat yang menjadi korban bencana alam.
Selain gerak cepat tangani bencana alam, mantan Kapolda Banten itu juga meminta kepada jajaran Logistik Polri untuk menyiapkan pelayanan terbaik kepada masyarakat berkebutuhan khusus di setiap kantor polisi dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada seluruh warga.
"Harapan kami memberikan pelayanan yang baik, buat saudara kita yang berkebutuhan khusus untuk dibuatkan sarana dan prasarana agar pelayanan yang diberikan tidak ada perbedaan," ujarnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini menyebutkan Slog Polri mempunyai lima tahapan dalam menjalankan perannya, yakni pengembangan peta jalan logistik, optimalisasi jejaring logistik, modernisasi mekanisme logistik, restrukturisasi organisasi dan optimalisasi sumber daya.
Oleh sebab itu, lanjut Sigit, Logistik Polri merupakan salah satu unsur penting. Mengingat, personel kepolisian membutuhkan dukungan logistik dalam menjalankan seluruh tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Slog Polri sebagai pengemban unsur pengawas dan pembantu pimpinan dapat menyamakan visi dan misi dalam mempersiapkan langkah strategis guna menjawab tantangan dalam tugas," kata Sigit.
Sigit menekankan soal perlunya koordinasi dengan operasional di lapangan mengenai kebutuhan yang diperlukan sehingga Slog Polri bisa merencanakan kebutuhan petugas di lapangan.
Ia juga meminta agar Slog Polri memikirkan soal dukungan penuh kepada personel kepolisian yang bertugas di wilayah konflik dan berkarakteristik khusus.
Menurut Sigit, anggota yang melaksanakan tugas di lapangan agar dilengkapi dan memiliki kualitas sesuai dengan kebutuhan, seperti anggota yang operasi di lapangan bisa melaksanakan tugas yang maksimal dengan medan yang berat dan mengancam keselamatan.
"Peralatan yang perlu pengamanan tinggi dijaga keamanannya, seperti pengadaan senjata, peluru dan lainnya," terang Sigit.
Sigit mengapresiasi kepada seluruh jajaran Slog Polri yang telah melakukan evaluasi sekaligus menyiapkan langkah-langkah strategis sesuai dengan konsep transformasi Polri menuju Presisi.