Bolmong, (Antara News) - Antrian puluhan ibu-ibu yang antri membawa jirigen untuk membeli minyak tanah terjadi di wilayah Bolaang Mongondow Raya, Sulawesi Utara, Sabtu.

Para ibu terlihat antri berjam-jam untuk mendapatkan minyak tanah di sejumlah pangkalan sehingga menjadi perhatian khusus masyarakat yang melewati sejumlah pangkalan tersebut.

Kekosongan hingga terjadinya kelangkaan minyak tanah di Bolmong Raya ini ternyata bukanlah permainan dari agen, namun karena jatah dari PT Pertamina Cabang Manado tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), kebutuhan masyarakat akan minyak tanah itu 242.100 liter dalam sebulan, sementara jatah yang diberikan oleh PT Pertamina Cabang Manado hanya sebesar 115.000liter ini berarti masyarakat setempat masih kekurangan 127.100 liter dalam satu bulan.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bolmut, Sudirman Nani, mengatakan kejadian tersebut merupakan bentuk diskriminasi dari pihak Pertamina Manado, pasalnya hal ini hanya terjadi dibulan Ramadhan sedangkan di bulan-bulan lain tidak ada kelangkaan minyak tanah.

"Ini jadi aneh, masa wilayah Bolmong Raya yang dikenal sebagai penduduk mayoritas muslim di Sulut malah terjadi kelangkaan minyak tanah, kami menduga ada sesuatu di balik ini," kata Nani kepada sejumlah wartawan.

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024