Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Provinsi Sulawesi Utara memberikan bantuan stimulan rumah swadaya kepada masyarakat setempat.
"Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik mungkin bagi masyarakat penerima bantuan," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri di Manado, Kamis.
Kali ini, katanya, kegiatan peletakan batu pertama Bantuan Stimulan Rumah Swadaya berlokasi di Madidir Weru dan Pakadoodan, Kota Bitung.
Dia menjelaskan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) salah satu program prioritas di RPJMN 2020-2024 dalam hal peningkatan infrastruktur pelayanan dasar dan peningkatan akses perumahan serta permukiman yang layak, aman, dan terjangkau.
Maurits menjelaskan program BSPS tidak dapat berdiri sendiri, melainkan memerlukan sinergi dengan program lainnya, seperti akses ke listrik, penyediaan sarana lingkungan di perumahan dan permukiman, baik air bersih maupun sanitasi, serta dari aspek legalitasnya yaitu sertifikasi tanah.
Sinergi antarkementerian/lembaga, katanya, dalam pelaksana program BSPS menjadi salah satu kunci peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan infrastruktur pelayanan dasar bagi masyarakat, utamanya kalangan miskin dan berpenghasilan rendah.
Ia mengatakan untuk membangun rumah tidak hanya berhenti pada aspek fisik tetapi juga perlu diperhatikan akses air bersih dan sanitasi.
"Program ini akan mendukung pembangunan Kota Bitung ke depannya akan jauh lebih baik," katanya.
"Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebaik mungkin bagi masyarakat penerima bantuan," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri di Manado, Kamis.
Kali ini, katanya, kegiatan peletakan batu pertama Bantuan Stimulan Rumah Swadaya berlokasi di Madidir Weru dan Pakadoodan, Kota Bitung.
Dia menjelaskan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) salah satu program prioritas di RPJMN 2020-2024 dalam hal peningkatan infrastruktur pelayanan dasar dan peningkatan akses perumahan serta permukiman yang layak, aman, dan terjangkau.
Maurits menjelaskan program BSPS tidak dapat berdiri sendiri, melainkan memerlukan sinergi dengan program lainnya, seperti akses ke listrik, penyediaan sarana lingkungan di perumahan dan permukiman, baik air bersih maupun sanitasi, serta dari aspek legalitasnya yaitu sertifikasi tanah.
Sinergi antarkementerian/lembaga, katanya, dalam pelaksana program BSPS menjadi salah satu kunci peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan infrastruktur pelayanan dasar bagi masyarakat, utamanya kalangan miskin dan berpenghasilan rendah.
Ia mengatakan untuk membangun rumah tidak hanya berhenti pada aspek fisik tetapi juga perlu diperhatikan akses air bersih dan sanitasi.
"Program ini akan mendukung pembangunan Kota Bitung ke depannya akan jauh lebih baik," katanya.