Manado, (Antara News) - Fraksi Partai Demokrat DPRD Sulawesi Utara alami keretakan, setelah sejumlah anggota tidak kompak atau harmonis lagi dalam menjalankan tugas-tugas sebagai wakil rakyat.

"Kurang kompaknya anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Sulut, disebabkan putusan-putusan dilakukan ketua fraksi tidak sejalan dengan anggota," kata anggota Fraksi Partai Demokrat, Idrus Mokodompit, di Manado, Kamis.

Keretakan lebih disebabkan oleh sikap Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edwin Lontoh, yang menarik beberapa anggotanya di Badan Anggaran tanpa sepengetahuan anggota tersebut.

Menurutnya, sikap ketua fraksi dinilai arogan dan tidak lagi menunjukkan sikap seorang pemimpin yang mengayomi anggotanya.

"Kami kira ketua fraksi perlu mempertimbangkan lagi beberapa keputusan yang tidak rasional, sehingga tidak lagi tercipta hubungan tidak baik dalam organisasi ini," katanya.

Mokodompit yang juga mantan Penjabat Bupati Sitaro dan Asisten I Pemprov Sulut itu, awalnya diplot sebagai anggota Badan Anggaran DPRD Sulut namun ditarik tanpa sebab.

Sebelumnya, anggota fraksi lainnya John Dumais sempat bersitegang dengan Ketua fraksinya karena merasa hak-haknya sebagai anggota Badan Anggaran telah dihilangkan olehnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Edwin Lontoh membantah jika dalam organisasi yang dipimpinnya telah terjadi keretakan, karena selama ini berjalan baik.

"Kalau penarikan keanggotaan Badan Anggaran bukan hak saya, tetapi melalui putusan DPD Partai Demokrat Sulut," katanya.

Menurutnya, fraksi hanya merupakan kepanjangan tangan dari partai, sehingga putusan-putusan kelembagaan fraksi berasal dari Ketua DPD, Syenny Watoelangkow serta sudah diplenokan tingkat partai. (*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024