Manado (ANTARA) - Uskup Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC meminta sekolah-sekolah katolik yang ada di Keuskupan Manado tetap unggul dalam nilai, integritas dan disiplin.
"Mari kita tetap komit dan konsisten dengan apa yang sudah diwariskan, dan tertantang untuk bagaimana mengembangkan warisan ini. Dalam dekade ini, banyak sekolah sudah bertumbuh dan berkembang, apalagi ada perhatian yang baik dari pemerintah, ini menjadi tantangan serius agar sekolah katolik tetap unggul dalam nilai, integritas dan disiplin," kata Uskup Manado, dalam sambutan Perayaan Hari Ulang Tahun(HUT) ke-69 Yayasan Pendidikan Katolik(YPK) Keuskupan Manado, di Manado, Senin.
Uskup Rolly berharap YPK tetap eksis sesuai spritualitas pendidikan katolik, dengan melanjutkan misi dan komitmen pendidikan katolik dalam menanamkan nlai-nilai Kerajaan Allah, nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Semua bisa terjadi karena ada kerja sama yang nyata antara kita. Ini yang kita mau bangun terus menerus, kerja sama dan sinergitas, baik internal dalam keuskupan kita, juga berjalan dengan banyak orang yang berkehendak baik yang memperlihatkan kepedulian dalam pendidikan, termasuk pemerintah tentu saja," kata Uskup Rolly.
Menjadi suatu kebanggaan, kata Uskup Rolly, karena ternyata pendidikan saat ini semakin menjadi perhatian, namun ini sekaligus menjadi tantangan bagaimana untuk tetap bertahan.
Ketua YPK Keuskupan Manado, Pastor Revi Tanod Pr dalam khotbah misa mengatakan, setiap perayaan HUT tanggal 19 April, selalu masuk dalam liturgi Paskah, ini berarti setiap kali rayakan HUT YPK kesempatan bagi seluruh jajaran pendidikan katolik untuk membaharui diri dan bangkit bersama Yesus.
"Paskah itu memuncaki karya Yesus sebagai guru dengan memilih rasul-rasulnya sebagai murid-murid. Maka kalau kita lihat, Yesus disebut guru dan dia punya murid-murid, maka di sekolah kepala sekolah adalah sebagai Yesus dan rasul-rasulnya adalah murid-murid itu sendiri. Dan sebenarnya juga sejak awal, Tuhan sudah mendirikan institusi sekolah. Dan karena gereja katolik berasal dari Yesus, maka itulah menjadi sekolah yang pertama sekaligus menjadi model dari sekolah-sekolah yang ada saat ini.
Dengan perayaan HUT ini, kata Pastor Revi, berarti melanjutkan peranan Yesus sebagai guru dan proses pemuridan yang tak berhenti sepanjang zaman.
"Dalam pendidikan, kita hidup memberi bukan hanya dengan pengetahuan dan hikmat pengetahuan dunia, melainkan pengetahuan seutuhnya yakni hikmat ilahi. Kita ingin anak-anak kita menjadi seperti Stefanus yang penuh hikmat, sekalipun dia mengalami tantangan yang luar biasa dari ahli taurat, tetapi Stefanus tidak kehilangan hikmat malah Roh Kudus membakar hatinya," kata Pastor Revi.
Pastor Revi mengatakan kita tidak hanya mengandalkan hikmat dunia, tetapi kita meminta hikmat dari Roh Kudus agar kebijaksanaan Yesus turun dan menemani kita agar mampu mewujudkan perutusan YPK Keuskupan Manado.
"Mari kita tetap komit dan konsisten dengan apa yang sudah diwariskan, dan tertantang untuk bagaimana mengembangkan warisan ini. Dalam dekade ini, banyak sekolah sudah bertumbuh dan berkembang, apalagi ada perhatian yang baik dari pemerintah, ini menjadi tantangan serius agar sekolah katolik tetap unggul dalam nilai, integritas dan disiplin," kata Uskup Manado, dalam sambutan Perayaan Hari Ulang Tahun(HUT) ke-69 Yayasan Pendidikan Katolik(YPK) Keuskupan Manado, di Manado, Senin.
Uskup Rolly berharap YPK tetap eksis sesuai spritualitas pendidikan katolik, dengan melanjutkan misi dan komitmen pendidikan katolik dalam menanamkan nlai-nilai Kerajaan Allah, nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Semua bisa terjadi karena ada kerja sama yang nyata antara kita. Ini yang kita mau bangun terus menerus, kerja sama dan sinergitas, baik internal dalam keuskupan kita, juga berjalan dengan banyak orang yang berkehendak baik yang memperlihatkan kepedulian dalam pendidikan, termasuk pemerintah tentu saja," kata Uskup Rolly.
Menjadi suatu kebanggaan, kata Uskup Rolly, karena ternyata pendidikan saat ini semakin menjadi perhatian, namun ini sekaligus menjadi tantangan bagaimana untuk tetap bertahan.
Ketua YPK Keuskupan Manado, Pastor Revi Tanod Pr dalam khotbah misa mengatakan, setiap perayaan HUT tanggal 19 April, selalu masuk dalam liturgi Paskah, ini berarti setiap kali rayakan HUT YPK kesempatan bagi seluruh jajaran pendidikan katolik untuk membaharui diri dan bangkit bersama Yesus.
"Paskah itu memuncaki karya Yesus sebagai guru dengan memilih rasul-rasulnya sebagai murid-murid. Maka kalau kita lihat, Yesus disebut guru dan dia punya murid-murid, maka di sekolah kepala sekolah adalah sebagai Yesus dan rasul-rasulnya adalah murid-murid itu sendiri. Dan sebenarnya juga sejak awal, Tuhan sudah mendirikan institusi sekolah. Dan karena gereja katolik berasal dari Yesus, maka itulah menjadi sekolah yang pertama sekaligus menjadi model dari sekolah-sekolah yang ada saat ini.
Dengan perayaan HUT ini, kata Pastor Revi, berarti melanjutkan peranan Yesus sebagai guru dan proses pemuridan yang tak berhenti sepanjang zaman.
"Dalam pendidikan, kita hidup memberi bukan hanya dengan pengetahuan dan hikmat pengetahuan dunia, melainkan pengetahuan seutuhnya yakni hikmat ilahi. Kita ingin anak-anak kita menjadi seperti Stefanus yang penuh hikmat, sekalipun dia mengalami tantangan yang luar biasa dari ahli taurat, tetapi Stefanus tidak kehilangan hikmat malah Roh Kudus membakar hatinya," kata Pastor Revi.
Pastor Revi mengatakan kita tidak hanya mengandalkan hikmat dunia, tetapi kita meminta hikmat dari Roh Kudus agar kebijaksanaan Yesus turun dan menemani kita agar mampu mewujudkan perutusan YPK Keuskupan Manado.