Manado (ANTARA) - Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Pendeta Dr Hein Arina mengatakan perayaan Jumat Agung yang diikuti ratusan ribu jemaat berlangsung dengan aman dan lancar.

"Perayaan Jumat Agung tahun ini, walaupun sebagian masih beribadah secara virtual, namun ada juga yang sudah ke gereja dengan menerapkan protokol kesehatan dan berlangsung dengan aman," kata Ketua Sinode GMIM Dr Hein Arina di Manado, Jumat.

Dia mengatakan umat GMIM saat ini sedang menghayati perayaan Jumat Agung yakni kematian Yesus Kristusdi kayu salib.

"Kita semua dimampukan untuk dalam kesetiaan iman mampu untuk hidup dalam suatu suasana yang ada keyakinan utuh bahwa Yesus mati di kayu salib telah membawa penebusan dan pengampunan yang
utuh bagi manusia dan dunia ini," katanya.

Sesungguhnya bicara tentang kematian, sifatnya sangat universal. Tetapi kalau berbicara tentang kematian Tuhan Yesus, itu tidak bisa dipisahkan dengan proses penebusan dan pengampunan untuk manusia dan dunia ini.

"Penebusan pengampunan yang telah kita alami melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib sungguh-sungguh telah memperlengkapi kita, memampukan kita untuk senantiasa hidup dalam kesucian dan hidup dalam kekudusan," katanya.

Peringatan Jumat Agung di Jemaat GMIM Sesawi Watutumou, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara berlangsung aman dan penuh penghayatan.

Jemaat yang mengikuti ibadah dengan penuh sukacita dalam penghayatan pengorbanan Yesus menyelamatkan manusia.

Ketua BPMJ GMIM Sesawi Watutumou, Pdt Herolina Kontu mengatakan dalam firman Allah lewat Markus 15:33-41, kesengsaraan Yesus yang berujung kematian dan kebangkitan harus menjadi pedoman dalam kehidupan manusia.

Ia berharap momentum Jumat Agung dan Paskah mengokohkan iman percaya setiap jemaat dalam kehidupan sehari-hari.

"Kendati dalam kondisi normal baru, kita harus meyakini kuasa kematian Yesus menyelamatkan umat manusia," jelasnya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024