Mamuju (ANTARA Sulsel) - Ratusan siswa SD di dusun Waisolang dan Beringin Indah Desa Lembah Adat, Kecamatan Budong-Budong, Mamuju, Sulbar diliburkan akibat banjir sejak satu pekan terakhir.

Anggota DPRD Mamuju, Andi Rudy, di Mamuju, Jumat, mengaku prihatin dengan kondisi musibah banjir yang terjadi di dua dusun tersebut, sehingga berimbas pada kegiatan proses belajar terhenti.

"Sudah seminggu terakhir ini anak-anak SD di dua dusun itu tidak bisa mengikuti proses belajar karena gedung sekolah mereka masih digenangi air," kata dia.

Andi mengungkapkan, banjir yang melanda dua dusun di Desa Lembah Adat akibat intensitas hujan yang terjadi sejak sepekan terakhir cukup tinggi, bahkan ketinggian air yang merendam pemukiman penduduk itu mencapai 60 cm.

Menurutnya, musibah banjir yang melanda dua dusun tersebut sudah menjadi langganan setiap tahun saat musim hujan tiba, sehingga diharapkan pemerintah daerah segera mencari solusi untuk mengatasi persoalan sosial itu.

"Kondisi yang terjadi di daerah kami sudah berlangsung sejak 10 tahun terakhir saat musim hujan tiba," kata dia.

Dia mengungkapkan, air yang merendam pemukiman penduduk hingga saat ini juga belum surut, sehingga dikhawatirkan ketinggian air akan mencapai dua (2) meter apabila hujan terus melanda daerah ini.

"Kami khawatir hujan yang turun hari ini mengakibatkan air yang belum surut itu makin tinggi dan dapat mengancam keselamatan jiwa penduduk, "ujarnya.

"Ratusan KK saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan pasokan makanan atau kebutuhan pokok karena sarana jalan yang terputus," jelasnya.

Ia menyesalkan, pemerintah daerah hingga saat ini belum melakukan langkah antisipasi minimal segera turun ke lokasi untuk meringankan beban masyarakat yang ada di dua dusun tersebut.

Lebih memiriskan hati, kata dia, masyarakat juga mulai kekurangan air bersih sehingga warga setempat terancam terserang penyakit kulit dan diare.

"Semestinya pemerintah tidak diam melihat beban derita yang dirasakan masyarakat yang terkena musibah banjir, karena masalah ini adalah tanggungjawab bersama," timpalnya.

(T.KR-ACO/S016)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024