Minahasa Tenggara (ANTARA) -
Kabupaten Minahasa Tenggara mengutus dua orang siswa akan mengikuti seleksi calon Paskibraka tingkat nasional yang dilaksanakan di tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) 23-25 Maret.
"Kami mengutus dua orang siswa putra dan putri untuk mengikuti seleksi paskibraka nasional di tingkat provinsi," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Djelly Waruis di Ratahan.
Ia mengungkapkan, kedua orang siswa tersebut yakni Baraney Pondalos Siswa SMAN 1 Tombatu mewakili putra, dan Aisiyah Sumahaf siswa SMAN 2 Ratahan untuk putri.
"Keduanya ini merupakan hasil seleksi yang kami lakukan sangat ketat, dan sesuai dengan prosedur. Sehingga kami pastikan yang diutus ini merupakan hasil seleksi yang telah memenuhi syarat," ujarnya.
Dia menuturkan, dalam seleksi tersebut pihaknya tidak hanya melihat fisik atau kesamaptaan dari para calon Paskibraka namun juga memperhatikan kemampuan dalam parade keterampilan (PBB), serta orientasi kebangsaan dan pengetahuan umum.
"Kami berharap dari seleksi mereka di tingkat provinsi, ada yang dapat mengikuti jejak Ribka Owu utusan dari Minahasa Tenggara yang bertugas di Istana Negara saat upacara 17 Agustus 2018," katanya.
Kedua siswa tersebut terpilih dari 67 orang siswa se Minahasa Tenggara yang diutus berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan pihak sekolah sebelumnya, kemudian tersaring menjadi 36 orang untuk kemudian mendapatkan pasangan yang diutus utus ke tingkat provinsi.
Kabupaten Minahasa Tenggara mengutus dua orang siswa akan mengikuti seleksi calon Paskibraka tingkat nasional yang dilaksanakan di tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) 23-25 Maret.
"Kami mengutus dua orang siswa putra dan putri untuk mengikuti seleksi paskibraka nasional di tingkat provinsi," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Djelly Waruis di Ratahan.
Ia mengungkapkan, kedua orang siswa tersebut yakni Baraney Pondalos Siswa SMAN 1 Tombatu mewakili putra, dan Aisiyah Sumahaf siswa SMAN 2 Ratahan untuk putri.
"Keduanya ini merupakan hasil seleksi yang kami lakukan sangat ketat, dan sesuai dengan prosedur. Sehingga kami pastikan yang diutus ini merupakan hasil seleksi yang telah memenuhi syarat," ujarnya.
Dia menuturkan, dalam seleksi tersebut pihaknya tidak hanya melihat fisik atau kesamaptaan dari para calon Paskibraka namun juga memperhatikan kemampuan dalam parade keterampilan (PBB), serta orientasi kebangsaan dan pengetahuan umum.
"Kami berharap dari seleksi mereka di tingkat provinsi, ada yang dapat mengikuti jejak Ribka Owu utusan dari Minahasa Tenggara yang bertugas di Istana Negara saat upacara 17 Agustus 2018," katanya.
Kedua siswa tersebut terpilih dari 67 orang siswa se Minahasa Tenggara yang diutus berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan pihak sekolah sebelumnya, kemudian tersaring menjadi 36 orang untuk kemudian mendapatkan pasangan yang diutus utus ke tingkat provinsi.