Manado (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Utara menurunkan 8.000 personel untuk melakukan program pendataan keluarga. 

"Sulut itu luas sehingga harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang memadai pada saat pendataan," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara D. Tino Tandaju di Manado, Sabtu.

Hampir 8.000 orang yang akan diturunkan dalam program tersebut, kata dia, terdiri atas petugas lapangan dan para kader binaan.

Selain itu, pelaksanaan pendataan juga didukung oleh Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sub-PPKBD yang ada di 15 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

"Kami yakin (personel pendukung, red.) siap, dan harapannya Sulut menjadi yang terbaik, semua harus terbaik sehingga pembangunan juga berjalan baik," katanya.

Tandaju juga berharap, pers berperan dalam penyebarluasan informasi program pendataan yang akan dimulai awal April hingga akhir Mei 2021.

"Bedanya bila dibandingkan dengan sensus yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya terletak pada sistemnya," katanya.

Sekarang ini, katanya, sistem yang digunakan menggunakan teknologi dengan memanfaatkan Android, sedangkan waktu-waktu sebelumnya secara manual.

"Tapi kita beradaptasi dengan kondisi lingkungan di mana sensus itu dilakukan. Kalau bisa jangkau dengan Android, kita gunakan sistem itu, tapi kalau tidak ada jaringan telekomunikasi kita bisa gunakan manual," kata dia.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024