Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menargetkan pengguna QR Code Indonesian Standart (QRIS) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan mencapai 86.000 merchant pada 2021

"Kami optimis target tersebut dapat tercapai," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Jumat.

Ia mengatakan penggunaan QRIS ini dapat menjadi potensi peningkatan transaksi digital di masyarakat yang cepat, mudah, efisien, menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BI sendiri mengusung strategi 3 OK dalam mendorong penggunaan QRIS, yakni Optimalisasi Outcome, Optimalisasi Kinerja dan Optimalisasi SDM dengan Kolaborasi, Kemitraan dan Komunikasi lintas sektor lintas instansi dengan pemerintah daerah, PJSP bank dan Non Bank, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Selama masa pandemi COVID-19, BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) juga mengembangkan QRIS Tanpa Tatap Muka (QRIS TTM).

Saat ini, QRIS telah diterapkan sebagai salah satu metode pembayaran di berbagai sektor, untuk mendorong efisiensi perekonomian.

Berbagai manfaat yang diperoleh dari layanan digital ini adalah kemudahan transaksi perdagangan ritel di berbagai komunitas baik di pasar tradisional maupun modern dan universitas.

QRIS juga digunakan untuk e-ticketing pariwisata, pendidikan, pesantren, transportasi, parkir, e-retribusi Pemda, donasi sosial dan keagamaan.

Sementara itu, pengguna QRIS di Sulut tercatat mencapai 44.910 merchant.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024