Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menargetkan semua pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bisa digitalisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat, di Manado, Rabu, mengatakan pihaknya melihat UMKM di Bumi Nyiur Melambai ini perlu menerapkan digitalisasi.

"Karena itu BI terus mensosialisasikan hal ini supaya digitalisasi ini dapat terealisasi di seluruh UMKM Sulut," kata Arbonas.


Dia mengatakan salah satu sosialisasi yang akan dilakukan adalah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Juli mendatang. Kata Arbonas, Sulut merupakan salah satu tuan rumah pada iven tersebut.

"Kegiatannya kita akan buat di terminal baru Bandara Sam Ratulangi, karena memikiki gerai UMKMnya. Tapi selain di bandara, kita akan buat juga di sejumlah hotel, bahkan kabupaten kota ikut melaksanakannya," ungkap Arbonas.

BI akan mendata berapa UMKM yang akan dilibatkan pada iven itu. Selanjutnya bersama dengan Bank BNI akan mengkurasi UMKM tersebut.

"Kami akan tampilkan UMKM yang premium. Sebelumnya dikurasi dulu supaya ada peningkatan mutu UMKM," jelas Arbonas.

Di satu sisi BI juga mendorong pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) provinsi maupun kabupaten kota.

Dia mengatakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey telah memberikan lampu hijau untuk membuat TP2DD Provinsi dalam waktu dekat ini.

 

"Saya pikir kalau provinsi sudah dibentuk, maka kabupaten kota akan secepatnya mengikuti juga," jelasnya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024