Majene (ANTARA Sulsel) - Warga Nahdiliyin di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kehilangan dan memnyatakan berbelasungkawa, atas wafatnya tokoh NU KH Abudurrahman Wahid (Gusdur).

"Gusdur adalah tokoh bagi NU dan semua ummat di bangsa ini, ajarannya yang mengenai penghormatan terhadap kemajemukan dan keberagaman, yang dikenal dengan pluralisme, sangat besar, sehingga tercipta sebuah kerukunan diantara semua umat beragama," Kata Ketua Umum NU Cabang Majene H Tamaruddin di Majene, Sabtu.

Ia mengatakan, Gusdur sangat berjasa membesarkan umat islam di bangsa ini, adalah tokoh kharismatik yang telah membesarkan NU dan umat islam juga di mata dunia, karena gagasan dan pemikirannya yang mengajarkan tentang islam sebagai "Rahmatal lil alamin" yakni Islam rahmat bagai sekalian alam dan membawa kedamaian.

"Warga NU di Mejene sangat kehilangan dan berbelasungkawa sedalam-dalamnya, dengan wafatnya beliau, semoga ajarannya dimasa hidupnya dapat menjadi ilham bagi seluruh umat islam yang ada di bangsa ini," ujarnya.

Penyataan serupa disampaikan aktivis muda NU Majene Drs Basri Ibrahim menurut dia, Gusdur mantan Presiden RI keempat, bukan hanya tokoh NU dan umat islam di Indonesia, tetapi juga tokoh, bapak bangsa dan pemimpin bangsa.

"Beliau sosok pemimpin umat dan bangsa Indonesia, beliau sudah mengajarkan demokrasi dan menjaga bangsa ini agar tetap terintegrasi dan utuh dalam bingkai negara kesatuan republik Indonesia, seharusnya beliau diberi gelar pahlawan bangsa,"kata Basri yang juga anggota DPRD Majene ini dari partrai kedaulatan.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar umat islam dan warga NU di Majene mendoakan beliau yang telah banyak berjasa bagi islam dan pada saat memimpin bangsa ini.

"Tahlilan dan doa bersama untuk Gusdur akan dilakukan warga NU di Majene hingga tujuh malam yang akan dipusatkan di Masjid Nurul Mujahidin, Binanga, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur,"katanya.
(PK-MFH/S016)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024