Mamuju (ANTARA Sulsel) - Dewan Kebudayaan Mandar (DKM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) gelar pementasan pembacaan puisi sebagai bentuk turut berbelasungkawa atas wafatnya Gusdur, yang dilaksanakan pada pementasan seni dalam perayaan tahun baru 2010.

"Pembacaan puisi itu untuk mengenang jasa-jasa selama hidup Gus Dur dalam memajukan seni dan budaya di Indonesia," kata Adi Arwan Alimin, salah seorang budayawan Mandar, di Mamuju, Jum'at.

Menurutnya, pembacaan puisi itu dilakukan secara spontanitas tanpa persiapan yang memadai. "Kegiatan ini sifatnya dadakan sehingga dikemas secara sederhana," kata dia.

Adi Arwan yang juga anggota PWI Sulbar ini menuturkan, pembacaan puisi Gus Dur yang dilakukan oleh seniman Mandar ini yang dilaksanakan pada malam pergantian tahun, adalah momentum yang tepat karena bertepatan dengan wafatnya Gus Dur pada 30 Desember 2009.

"Gus Dur adalah tokoh nasional yang juga mantan presiden RI keempat, yang mampu memberikan warna tersendiri dalam dunia demokrasi yang ada saat ini," ungkapnya.

Selain itu, kata Adi, pembacaan puisi juga dilantungkan para seniman untuk mengenang almarhum Husni Djamaluddin, salah seorang tokoh pejuang pembentukan provinsi Sulbar.

Ia mengungkapkan, sosok Husni Djamaluddin selama hidupnya telah memberikan kontribusi positif dalam memajukan budaya dan seni di provinsi ini.

"Almarhum Husni Djamaluddin selama hidupnya telah memberikan karya-karya lewat goresan puisinya yang akan tetap dikenang anak cucu orang Mandar sepanjang masa," ungkapnya.

(T.PK-ACO/S016)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024