Manado (ANTARA) - Akumulasi warga Sulut yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hampir menyentuh angka 15.000 setelah ada penambahan sebanyak 22 kasus baru, Minggu.
"Hingga saat ini akumulasi kasus COVID-19 di Sulut telah mencapai angka 14.990 orang," sebut Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel MPH di Manado.
Kasus baru yang bertambah ini berasal dari Kabupaten Minahasa Tenggara (delapan kasus), Kota Manado (tujuh kasus), dari luar wilayah (lima kasus) serta Kota Kotamobagu (dua kasus).
Bila dibandingkan dengan waktu sebelumnya, kasus baru yang bertambah belakangan ini terus menurun dan angkanya berada di bawah 50 kasus.
"Kecenderungan penurunan kasus terjadi di seluruh Indonesia. Salah satu yang sekarang ini diantisipasi adalah shifting konsentrasi tenaga kesehatan yang tersita divaksinasi," ujar dr Steaven.
Dia menambahkan, kasus sembuh saat ini telah mencapai 11.880 orang (bertambah 38 orang) atau sebesar 79,25 persen.
Sementara kasus meninggal berjumlah 514 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 3,43 persen.
Selanjutnya, kasus aktif (pasien sementara perawatan dan isolasi mandiri sebanyak 2.596 orang atau sebesar 17,32 persen.
"Hingga saat ini akumulasi kasus COVID-19 di Sulut telah mencapai angka 14.990 orang," sebut Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut, dr Steaven Dandel MPH di Manado.
Kasus baru yang bertambah ini berasal dari Kabupaten Minahasa Tenggara (delapan kasus), Kota Manado (tujuh kasus), dari luar wilayah (lima kasus) serta Kota Kotamobagu (dua kasus).
Bila dibandingkan dengan waktu sebelumnya, kasus baru yang bertambah belakangan ini terus menurun dan angkanya berada di bawah 50 kasus.
"Kecenderungan penurunan kasus terjadi di seluruh Indonesia. Salah satu yang sekarang ini diantisipasi adalah shifting konsentrasi tenaga kesehatan yang tersita divaksinasi," ujar dr Steaven.
Dia menambahkan, kasus sembuh saat ini telah mencapai 11.880 orang (bertambah 38 orang) atau sebesar 79,25 persen.
Sementara kasus meninggal berjumlah 514 orang dengan angka kematian (Case Fatality Rate) sebesar 3,43 persen.
Selanjutnya, kasus aktif (pasien sementara perawatan dan isolasi mandiri sebanyak 2.596 orang atau sebesar 17,32 persen.