Tomohon (ANTARA) - Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada tahun 2021 mengalami penurunan tajam sebagai dampak pandemi COVID-19.
"Tahun 2021 target PAD hanya sebesar Rp49 miliar atau turun 28 persen dari target tahun 2020 yang mencapai Rp68 miliar,"kata Ketua DPRD Tomohon, Djemmy Sundah di Tomohon, Jumat.
Dia menyebutkan, pada tahun 2020 total pendapatan daerah sebesar Rp689 miliar dari jumlah tersebut PAD sebesar Rp68 miliar. Sementara di tahun 2021, pendapatan daerah berkurang menjadi Rp657 miliar dengan PAD sebesar Rp49 miliar.
"Perekonomian yang melambat ikut terpengaruh pada jasa perdagangan maupun pariwisata , Kami berharap pemulihan ekonomi melalui stimulus yang diberikan pemerintah mampu menggerakkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Dampak pandemi, terasa di sektor pembangunan infrastruktur karena banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan pandemi COVID-19.
"Terjadi pergeseran anggaran untuk penanganan COVID-19 termasuk pemulihan ekonomi," ujarnya.
Contoh lainnya, kata dia, sebetulnya hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun 2019 terealisasi pada tahun anggaran 2020.
Namun, akibat pandemi COVID-19, pembangunan infrastruktur di tahun 2020 akhirnya banyak yang belum bisa direalis
asikan.
"Kami berharap masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker ketika beraktivitas, rajin mencuci tangan, menjaga jarak," ajaknya.***3***
"Tahun 2021 target PAD hanya sebesar Rp49 miliar atau turun 28 persen dari target tahun 2020 yang mencapai Rp68 miliar,"kata Ketua DPRD Tomohon, Djemmy Sundah di Tomohon, Jumat.
Dia menyebutkan, pada tahun 2020 total pendapatan daerah sebesar Rp689 miliar dari jumlah tersebut PAD sebesar Rp68 miliar. Sementara di tahun 2021, pendapatan daerah berkurang menjadi Rp657 miliar dengan PAD sebesar Rp49 miliar.
"Perekonomian yang melambat ikut terpengaruh pada jasa perdagangan maupun pariwisata , Kami berharap pemulihan ekonomi melalui stimulus yang diberikan pemerintah mampu menggerakkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Dampak pandemi, terasa di sektor pembangunan infrastruktur karena banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan pandemi COVID-19.
"Terjadi pergeseran anggaran untuk penanganan COVID-19 termasuk pemulihan ekonomi," ujarnya.
Contoh lainnya, kata dia, sebetulnya hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun 2019 terealisasi pada tahun anggaran 2020.
Namun, akibat pandemi COVID-19, pembangunan infrastruktur di tahun 2020 akhirnya banyak yang belum bisa direalis
asikan.
"Kami berharap masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker ketika beraktivitas, rajin mencuci tangan, menjaga jarak," ajaknya.***3***