Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengingatkan pelaksana harian (Plh) bupati dan wali kota menjaga kontinuitas pemerintahan.

“ Legitimasi ini penting. Tugas utama menjaga kontinuitas, menjaga keberlangsungan pemerintahan di daerah masing-masing. Tugas utama lain mempersiapkan pelantikan bupati dan wali kota,” kata Kandouw usai melantik lima pejabat yang ditunjuk sebagai pelaksana harian bupati dan wali kota di Manado, Kamis.

Pejabat yang dilantik sebagai Plh tersebut akan memaksimalkan sembilan hari masa tugas sebelum pelantikan bupati dan wali kota defenitif yang direncanakan tanggal 26 Februari mendatang. 

"Plh bupati dan wali kota diharapkan dapat memanfaatkan waktu selama sembilan hari ke depan dengan efektif," harap Kandouw..

Sembilan hari menjabat, lanjut Kandouw bukan waktu yang singkat sehingga momentun itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Pesan saya mari kita tetap jaga ini sembilan hari bukan waktu yang singkat. Manfaatkanlah semua kesempatan. Tunjukan output dan outcome biar cuma beberapa hari tunjukan siapa kita. Boleh jadi pamong, pemimpin daerah di masing-masing daerah. Selamat bertugas,” harapnya.

Wagub melakukan pelantikan dan pengambilan janji jabatan Penjabat Sekretaris Daerah Kota Tomohon Jemmy Ringkuangan dirangkaikan dengan penyerahan sebanyak lima surat keputusan pelaksana harian bupati/wali kota. 

Seluruh Plh bupati/wali kota dijabat oleh sekretaris daerah di setiap kabupaten/kota untuk mencegah terjadinya kekosongan kepala daerah hingga pelantikan kepala daerah defenitif. 

Dalam radiogram Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyebut pengisian pelaksana harian berlaku untuk Pemkab Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Timur dan Pemkot Tomohon.

Khusus Kota Tomohon, Penjabat Sekdakot yang baru dilantik Jemmy Ringkuangan otomatis menjadi Plh Wali Kota.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024