Manado (ANTARA) - Kepolisian melakukan penyelidikan penyebab kebakaran pasar tradisional Perum Paniki Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang terjadi, Selasa dini hari yang menghanguskan 140 kios.

"Penyelidikan sementara dilakukan dan hingga kini belum ada laporan ada korban jiwa,"kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Pol Jules Abraham Abast di Manado, Selasa.

Abast mengatakan kendati masih diselidiki tetapi kerugian material akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah..

Saat terjadinya kebakaran pasar tersebut,   mobil Armoured Water Cannon (AWC)) milik Satbrimob Polda Sulut turut membantu memadamkan kebakaran itu.

Kebakaran  tersebut mengakibatkan sekitar 140 kios milik pedagang hangus dilalap api.

Pasar yang berlokasi di Kelurahan Paniki Dua Lingkungan III Manado ini terbakar pada Selasa sekitar pukul 00.15 WITA.

Sesaat kemudian, petugas gabungan Satbrimob Polda Sulut, Dinas Pemadam Kebakaran Pemkot Manado dan Pemprov Sulut tiba di tempat kejadian perkara dan langsung  memadamkan kobaran api. Sekitar pukul 02.30 WITA, api berhasil dipadamkan.

Sementara itu personel Polsek Mapanget dipimpin langsung Kapolsek, mengamankan TKP dan mengumpulkan keterangan serta membantu mengevakuasi barang-barang milik pedagang yang masih bisa diselamatkan.

Kejadian diketahui pertama kali oleh petugas keamanan pasar setempat, Marthen Supit 68 tahun, saat melaksanakan jadwal jaga. Tiba-tiba saksi mendengar ledakan dan langsung mencari sumber suara tersebut.

Tak berselang lama saksi mendapati kobaran api di belakang kios milik Onya Tujuwale. Api pun cepat menjalar ke kios-kios lainnya. Saksi menerangkan, kios Onya tersebut menjual sembako dan LPG 3 kg.

Sementara itu pemilik kios, Onya Tujuwale  mengatakan, sejak Senin (15/2) pagi, aliran listrik di kiosnya tidak stabil, dan malam harinya dilaporkan ke pihak PLN.
Namun karena malam itu hujan maka perbaikan akan dilakukan keesokan harinya.
Ia mengatakan awalnya belum mengetahui kejadian tersebut, hingga dirinya mendapat informasi melalui telepon dari sesama pedagang, bahwa kios miliknya dan beberapa kios lain terbakar.





 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024