Manado (ANTARA) - Bupati Minahasa Royke Roring mengingatkan warga tetap mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini di daerah setempat.
"Terutama yang tinggal di area pinggiran sungai dan daerah yang rawan longsor," katanya di Minahasa, Senin.
Kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut, kata dia, untuk mencegah jatuhnya korban bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan masyarakat setempat tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Provinsi Sulut melaporkan hingga Jumat (22/1), pukul 22.00 Wita, delapan kecamatan di daerah itu terdampak banjir, dengan tiga warga meninggal dan satu orang hilang.
Arus air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sawangan dan Tondano melewati Kota Manado meluap. Sebanyak delapan kecamatan terdampak, yaitu Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Tikala, Wenang, Tuminting, dan Singkil.
"Terutama yang tinggal di area pinggiran sungai dan daerah yang rawan longsor," katanya di Minahasa, Senin.
Kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut, kata dia, untuk mencegah jatuhnya korban bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan masyarakat setempat tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Provinsi Sulut melaporkan hingga Jumat (22/1), pukul 22.00 Wita, delapan kecamatan di daerah itu terdampak banjir, dengan tiga warga meninggal dan satu orang hilang.
Arus air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sawangan dan Tondano melewati Kota Manado meluap. Sebanyak delapan kecamatan terdampak, yaitu Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Tikala, Wenang, Tuminting, dan Singkil.