Manado (ANTARA) -  Komisi III DPRD Manado, menilai dan mengakui banyaknya sampah yang tak diangkut lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia. 

"Saat turun lapangan kami menemukan banyak sampah yang tak angkut, dimana dinas lingkungan hidup berkilah kalau alat yang digunakan hanya satu, karena lainnya rusak, serta tanggung jawab pengangkutan adadi kecamatan," kata Ketua Komisi III DPRD Manado, Ronny Makawata, di Manado. 

Dia mengatakan, sebelumnya saat mempertanyakan hal tersebut kepada kepada DLH jawabannya karena keterbatasan alat, dan memerlukan waktu untuk perbaikan. 

Tetapi kata Roma, sapaan akrabnya, yang membuat masalah makin runyam, karena perbaikan membutuhkan waktu berjam-jam, spare part juga tidak langsung tersedia. 

"Justru setelah melakukan perbaikan terhadap satu alat, yang lainnya rusak, setelah semuanya jadi bahan bakar minyak juga menjadi masalah," katanya. 

Karena itu Roma mengatakan, pihaknya akan memeriksa lagi di TPA, apa saja kendala yang dialami, kenapa masalahnya berputar-putar seperti lingkaran setan. 

Sementara personel komisi, Lucky Datau, menilai itu semuanya lebih disebabkan ketidakpedulian DLH maupun kecamatan dalam menyelesaikan masalah tersebut. 

"Seharusnya, jika sudah tahu alatnya cuma satu spare part harus disediakan lebih, sehingga ketika ada kerusakan bisa langsung diganti tanpa membuang waktu karena semuanya tersedia," katanya. 

Tetapi justru sebaliknya sehingga menyebabkan masalah baru muncul, sehingga Lucky mempertanyakan ada apa sebenarnya, kenapa pihak kecamatan dan DLH terkesan lepas tangan tak mau menyelesaikan masalah sampah itu. 

"Jadi kami seluruh komisi akan mengundang instansi terkait, untuk memberikan penjelasan, sehingga bisa dicarikan jalan tenganya," kata Datau. ***



 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024