Manado (ANTARA) - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Mario Iroth mengatakan transaksi saham di tahun 2020 mencapai angka Rp6 Triliun.

"Angka ini mengalami peningkatan sebesar 146 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 hanya Rp2,3 Triliun," katanya di Manado, Jumat.

Dia mengatakan kendati di situasi pandemi COVID-19 namun tidak berdampak pada minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.

"Ini semua berkat upaya dan kerja tim, yang terus-menerus melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat akan instrumen investasi di pasar modal," katanya.

Peningkatan transaksi tersebut, karena didorong pada tahun 2020 jumlah investor saham di provinsi itu bertambah 3.713.

"Pertumbuhan investor saham di tahun 2020 ini, masih didominasi oleh kaum milenial," katanya.

Mario mengatakan penambahan investor saham baru setiap tahun menandakan minat masyarakat memanfaatkan instrumen pasar modal untuk berinvestasi cukup tinggi.

Angka pertumbuhan investor saham di tahun 2020 ini naik 33,28 persen jika dibandingkan dengan peningkatan tahun 2019.

Sehingga, katanya, total investor saham di Sulut berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berada pada level 11.156 investor.

Dia menjelaskan secara pertumbuhan angka, di tahun 2020 yang sebanyak 3.713 investor baru adalah tertinggi sejak 2007 atau sejak Kantor Perwakilan BEI beroperasi di Sulut yakni, tertinggi sepanjang sejarah.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024