Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memandang koordinasi antar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di 15 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara (Sulut) akan mampu menekan inflasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi (PE) di saat pandemi saat ini.

"Pengendalian inflasi tidak dapat dilepaskan dari pergerakan aktivitas ekonomi.
Pengendalian pandemi COVID-19 tetap menjadi kondisi prasyarat untuk terus mendorong
pemulihan ekonomi daerah," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin. 

Dia mengatakan oleh karena itu, kurva kasus aktif COVID-19 Sulut perlu terus ditekan dan dipertahankan pada level yang terkendali sehingga aktivitas sosial ekonomi masyarakat tetap berada dalam tren positif. 

Meski berisiko memberikan tekanan inflasi, peningkatan aktivitas tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Oleh karena itu, katanya, BI  memandang bahwa sinergi seluruh dinas dan kementerian/lembaga terkait untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas strategis perlu dilakukan untuk mengendalikan inflasi berada pada level yang wajar dalam mendukung pemulihan ekonomi. 

Ketersediaan pasokan dan manajemen stok pangan akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan antar daerah dengan memanfaatkan sumber daya daerah yang berlebih. 

Koordinasi lintas TPID kabupaten/kota terutama dengan TPID di wilayah produsen pangan penting diperkuat untuk mengantisipasi potensi permasalahan pasokan, distribusi
maupun keterjangkauan harga secara dini. 

Dalam konteks ini, katanya, implementasi kesepakatan Kerja sama Antar Daerah (KAD) dalam pengendalian inflasi perlu dipercepat untuk mendukung terciptanya mekanisme perdagangan komoditas strategis yang lebih efisien di Manado dan Kotamobagu.

BI dan TPID Sulut memandang meningkatnya tekanan inflasi di Kota Manado sebesar 0,46 persen dan Kotamobagu 0,71 persen menunjukan bahwa proses pemulihan perekonomian terus berjalan. 

Aktivitas sosial ekonomi kembali menunjukan tren positif pada Desember 2020. Rata-rata Google Mobility Index untuk Sulawesi Utara terutama untuk kategori grosir dan farmasi telah mencapai angka positif sejak Oktober 2020 dan menunjukan tren meningkat terutama pada tiga minggu pertama bulan Desember.

Kenaikan aktivitas kategori grosir dan farmasi pada tiga minggu pertama menunjukan tendensi masyarakat untuk merealisasikan konsumsi termasuk dalam persiapan menyambut perayaan Natal dan tahun
baru. 

Tren kenaikan mobilitas juga terjadi pada kategori retail dan rekreasi, taman wisata dan
transit yang menunjukan bahwa mobilitas masyarakat mengalami peningkatan hampir di semua aspek. 

Kenaikan mobilitas masyarakat tersebut ditransmisikan pada peningkatan permintaan
maupun realisasi konsumsi, sebagaimana tercermin dari meningkatnya tekanan inflasi pada Desember 2020. 

Meski demikian, tekanan inflasi di Kota Manado dan Kotamobagu masih terkendali bahkan di kota Manado tercatat masih dibawah rentang target inflasi tahunan, imbas dari relatif lemahnya permintaan sejak awal pandemi.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024