Manado (ANTARA) - Kenaikan harga ikan cakalang atau ikan sisik memicu Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,47 persen di bulan Desember 2020.

"Komoditas ikan cakalang memberi andil inflasi sebesar 0,1217 persen," kata Kabid Distribusi dan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut MarthedyTenggehi, di Manado, Senin.

Pemicu inflasi lainnya yakni kenaikan tiket  angkutan udara memberi andil inflasi sebesar 0,0806 persen, 
ikan malalugis/ikan sohiri sebesar 0,0702 persen, cabai rawit sebesar 0,0680 persen, kain gorden sebesar 0,0486 persen, telur ayam ras sebesar 0,0454 persen, tarif kendaraan roda 4 online sebesar 0,0345 persen, ikan selar/ikan tude sebesar 0,0330 persen, sepeda motor sebesar 0,0241 persen, dan parfum sebesar 0,0217 persen. 

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,0804 persen, lemon sebesar 0,0662 persen, emas perhiasan sebesar 0,0296 persen, pisang sebesar 0,0144 persen, jeruk nipis/limau sebesar 0,0115 persen, apel sebesar 0,0109 persen, buncis sebesar 0,0067 persen, cabai merah sebesar 0,0059 persen, terong sebesar 0,0042 persen dan bawang merah sebesar 0,0034 persen.

Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 87 kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan terendah di Kota Tanjung Selor sebesar 0,05 persen. 

Kota Luwuk mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,26 persen, sementara Kota Ambon mengalami deflasi terendah sebesar 0,07 persen. 

Kota Manado menempati urutan ke-5 inflasi di 
Pulau Sulawesi dan urutan ke-50 secara nasional.

Bulan Desember 2020 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 0,47 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,27 pada November 2020 menjadi 105,76 pada Desember 2020. 

Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, enam kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks terjadi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,61 persen, kelompok transportasi sebesar 1,22 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,80 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,55 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,05 persen. 

Satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,10 persen. 

Dan, katanya, empat kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan adalah 
kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa 
keuangan dan kelompok pendidikan. 

Kota Manado, pada Desember 2020 mengalami deflasi secara tahun kalender sebesar 0,18 persen dan inflasi “year on year” sebesar -0,18 persen.

Penyumbang Inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Desember 2020 yaitu ikan cakalang/sisik sebesar 0,1217 persen, 
sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,0804 persen.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024