Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membahas program aksi pangan yang diinisiasi bersama Kementerian Pertanian.

"Berjalannya program aksi pangan diharapkan dapat mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi di Sulut yang terkena dampak COVID-19," kata  Sekretaris Daerah Provinsi Sulut(Sekdaprov)  Edwin Silangen di Manado, Jumat.

Pertemuan bersama dengan OJK membahas program aksi pangan yang merupakan program inisiatif antara OJK dan Kementerian Pertanian.

Pelaksanaan program ini bersinergi bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Koperasi, Industri Jasa Keuangan (IJK) dan asosiasi akselerasi akses keuangan di sektor pangan khususnya pembiayaan komoditas unggulan nasional.

Sekdaprov mengatakan, ada tiga fokus utama dalam program aksi pangan tersebut.

Ini mencakup peran industri jasa keuangan, skema pembiayaan rantai nilai dan peran inovasi pangan melalui fintech/E-Commerce.

"Tujuan dari program aksi pangan adalah peningkatan pertumbuhan pembiayaan di sektor pertanian dibandingkan dengan tahun sebelumnya, serta meningkatkan akses masyarakat petani terhadap jasa keuangan yang lebih luas," katanya.

Selain itu mendorong pemahaman Sektor Jasa Keuangan (SJK) terhadap bisnis sektor pertanian dan sektor pangan lebih baik, memperbaiki tingkat kesejahteraan petani dan pelaku usaha mikro dan kecil, menambah jumlah lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami mengapresiasi peranan OJK Sulutgomalut dalam memacu pertumbuhan ekonomi Sulut di masa pandemi COVID-19 ini," ujarnya.

Sekdaprov Sulawesi Utara Edwin Silangen menerima audiensi dari Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Darwisman dan jajarannya didampingi Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulut Hanny Wayong.***3***

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024