Manado (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjen Pol Heru Winarko meresmikan lembaga rehabilitasi BNN Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Manado, Kamis.
Heru Winarko mengatakan mengapresiasi upaya dilakukan BNNP Sulut dengan menghadirkan tempat rehabilitasi tersebut.
"Memberikan apresiasi terhadap BNNP Sulut yang telah menindaklanjuti kebijakan-kebijakan pusat dalam keterbatasan rehabilitasi,"katanya.
Ia mengatakan dalam penanganan Narkoba,tidak dilakukan secara parsial tetapi bersama-sama.
"Penanganan Narkoba tidak hanya memberantas saja. Tetapi dilakukan bersama-sama memberantas, rehabilitasi dan pencegahan,"katanya.
Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol VJ Lasut mengatakan rehabilitasi rawat inap BNN merupakan salah satu pendukung dalam pelaksanaan tugas BNN.
Kebutuhan akan fasilitas rehabilitasi dirasakan semakin dibutuhkan untuk menjangkau dan melakukan rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan Narkotika khususnya di Sulut.
"Rehabilitasi merupakan penanganan yang paling tepat, karena dapat menurunkan prevalensi penyalahgunaan Narkotika yang cenderung masih tinggi,"katanya.
Ia mengatakan berkomitmen untuk terus melakukan upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) melalui peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu Narkotika.
Hal ini sesuai dengan amanat UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pada pasal 70.
"Untuk itu BNN memperluas akses pelayanan melalui pembangunan rehabilitasi oleh pihak BNNP Sulut,"katanya.
Ia menambahkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk pelayanan rehabilitasi yang dimiliki telah terpenuhi dari berbagai disiplin ilmu seperti dokter, psikolog, perawat, konselor adiksi, dan lainnya.
"SDM di BNNP Sulut telah mendapatkan peningkatan ketrampilan dalam memberikan pelayanan. Serta sarana dan prasarana telah tersedia dan untuk standar terdaftar dari Dinas Sosial Provinsi Sulut sementara dalam proses,"katanya.
Lembaga rehabiltasi "Arie Lasut" tersebut berada di kawasan Kantor BNNP Sulut di jalan 17 Agustus Manado, dengan kapasitas sepuluh orang.
Heru Winarko mengatakan mengapresiasi upaya dilakukan BNNP Sulut dengan menghadirkan tempat rehabilitasi tersebut.
"Memberikan apresiasi terhadap BNNP Sulut yang telah menindaklanjuti kebijakan-kebijakan pusat dalam keterbatasan rehabilitasi,"katanya.
Ia mengatakan dalam penanganan Narkoba,tidak dilakukan secara parsial tetapi bersama-sama.
"Penanganan Narkoba tidak hanya memberantas saja. Tetapi dilakukan bersama-sama memberantas, rehabilitasi dan pencegahan,"katanya.
Kepala BNNP Sulut Brigjen Pol VJ Lasut mengatakan rehabilitasi rawat inap BNN merupakan salah satu pendukung dalam pelaksanaan tugas BNN.
Kebutuhan akan fasilitas rehabilitasi dirasakan semakin dibutuhkan untuk menjangkau dan melakukan rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan Narkotika khususnya di Sulut.
"Rehabilitasi merupakan penanganan yang paling tepat, karena dapat menurunkan prevalensi penyalahgunaan Narkotika yang cenderung masih tinggi,"katanya.
Ia mengatakan berkomitmen untuk terus melakukan upaya Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) melalui peningkatan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu Narkotika.
Hal ini sesuai dengan amanat UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pada pasal 70.
"Untuk itu BNN memperluas akses pelayanan melalui pembangunan rehabilitasi oleh pihak BNNP Sulut,"katanya.
Ia menambahkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk pelayanan rehabilitasi yang dimiliki telah terpenuhi dari berbagai disiplin ilmu seperti dokter, psikolog, perawat, konselor adiksi, dan lainnya.
"SDM di BNNP Sulut telah mendapatkan peningkatan ketrampilan dalam memberikan pelayanan. Serta sarana dan prasarana telah tersedia dan untuk standar terdaftar dari Dinas Sosial Provinsi Sulut sementara dalam proses,"katanya.
Lembaga rehabiltasi "Arie Lasut" tersebut berada di kawasan Kantor BNNP Sulut di jalan 17 Agustus Manado, dengan kapasitas sepuluh orang.