Manado (ANTARA) - Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Darwin Muksin mengatakan permintaan ikan beku asal Sulawesi Utara (Sulut) dari Amerika Serikat (AS) tetap tinggi.
"Awal November 2020, Sulut mengekspor ikan beku ke Amerika sebanyak 17,5 ton, dan mampu menghasilkan devisa sebesar 159.049 dolar AS," kata Darwin, di Manado, Kamis
Darwin mengatakan ikan beku tuna yang biasa diminta pembeli asal AS telah melalui proses yang sangat ketat dan berstandar internasional.
"Hal ini harus dipenuhi semua pengekspor asal Sulut, sehingga pasar dari negeri Adi Daya tersebut tetap tinggi," katanya.
Apalagi, katanya, untuk meyakinkan pasar AS akan produk unggulan negara lain termasuk Sulut sangat sulit.
"Saya harap pengekspor dan nelayan mampu menjaga kualitas dan kuantitas ikan agar tetap bermutu sampai ke tujuan," jelasnya.
AS merupakan pasar potensial ekspor ikan beku asal Sulut, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.
"Awal November 2020, Sulut mengekspor ikan beku ke Amerika sebanyak 17,5 ton, dan mampu menghasilkan devisa sebesar 159.049 dolar AS," kata Darwin, di Manado, Kamis
Darwin mengatakan ikan beku tuna yang biasa diminta pembeli asal AS telah melalui proses yang sangat ketat dan berstandar internasional.
"Hal ini harus dipenuhi semua pengekspor asal Sulut, sehingga pasar dari negeri Adi Daya tersebut tetap tinggi," katanya.
Apalagi, katanya, untuk meyakinkan pasar AS akan produk unggulan negara lain termasuk Sulut sangat sulit.
"Saya harap pengekspor dan nelayan mampu menjaga kualitas dan kuantitas ikan agar tetap bermutu sampai ke tujuan," jelasnya.
AS merupakan pasar potensial ekspor ikan beku asal Sulut, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.