Manado (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulut, Agus Fatoni mengatakan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memilih Sulut sebagai lokasi menyosialisasikan Undang Undang Cipta Kerja(Ciptaker) sekaligus menangkal berita bohong.
"Kegiatan yang dimotori oleh IPDN bersama Kemendagri ini bertujuan menyatukan persepsi dan pemahaman semua pihak dalam mengimplementasikan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," kata Fatoni di Manado, Kamis.
Fatoni menambahkan, penolakan UU Ciptaker banyak diwarnai demo di berbagai daerah, akan tetapi kondisi Sulut sangatlah kondusif.
“Kita bersyukur di Provinsi Sulut aman, damai dan kondusif tidak ada unjuk rasa,” katanya.
Lanjut, Fatoni, terciptanya situasi Sulut yang aman dan kondusif tak lepas dari peran semua elemen masyarakat yang kooperatif dalam menyampaikan aspirasinya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat termasuk organisasi profesi, organisasi buruh termasuk para pekerja dan juga mahasiswa yang sangat komunikatif melakukan koordinasi terus-menerus,” ujarnya.
Fatoni juga menaruh harapan agar kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilakukan agar masyarakat dapat memahami dengan baik dan benar kebijakan dari pemerintah pusat.
“Harapan kami dan juga harapan masyarakat Sulut pada kesempatan-kesempatan berikutnya manakala ada UU seperti ini agar dapat disosialisasikan sehingga masyarakat bisa lebih paham,” ungkapnya.
Rektor IPDN Hadi Prabowo mengatakan, sosialisasi ini merupakan penjelasan kepada masyarakat tentang UU Ciptaker agar tak simpang siur dan upaya mencegah munculnya hoaks.
Sosialisasi ini juga untuk menerima masukan dari berbagai kalangan agar mendapatkan kejelasan tentang UU Ciptaker ini.
“Sehingga tidak hanya mensosialisasikan kebijakan tetapi juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Kami berupaya disamping menjelaskan tentunya ada dialog yang kemudian kita akan menginventarisasi seluruh permasalahan dan akan disampaikan kepada kemendagri dan kementerian lainnya,” katanya.
"Kegiatan yang dimotori oleh IPDN bersama Kemendagri ini bertujuan menyatukan persepsi dan pemahaman semua pihak dalam mengimplementasikan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," kata Fatoni di Manado, Kamis.
Fatoni menambahkan, penolakan UU Ciptaker banyak diwarnai demo di berbagai daerah, akan tetapi kondisi Sulut sangatlah kondusif.
“Kita bersyukur di Provinsi Sulut aman, damai dan kondusif tidak ada unjuk rasa,” katanya.
Lanjut, Fatoni, terciptanya situasi Sulut yang aman dan kondusif tak lepas dari peran semua elemen masyarakat yang kooperatif dalam menyampaikan aspirasinya.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat termasuk organisasi profesi, organisasi buruh termasuk para pekerja dan juga mahasiswa yang sangat komunikatif melakukan koordinasi terus-menerus,” ujarnya.
Fatoni juga menaruh harapan agar kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilakukan agar masyarakat dapat memahami dengan baik dan benar kebijakan dari pemerintah pusat.
“Harapan kami dan juga harapan masyarakat Sulut pada kesempatan-kesempatan berikutnya manakala ada UU seperti ini agar dapat disosialisasikan sehingga masyarakat bisa lebih paham,” ungkapnya.
Rektor IPDN Hadi Prabowo mengatakan, sosialisasi ini merupakan penjelasan kepada masyarakat tentang UU Ciptaker agar tak simpang siur dan upaya mencegah munculnya hoaks.
Sosialisasi ini juga untuk menerima masukan dari berbagai kalangan agar mendapatkan kejelasan tentang UU Ciptaker ini.
“Sehingga tidak hanya mensosialisasikan kebijakan tetapi juga menyerap aspirasi dari masyarakat. Kami berupaya disamping menjelaskan tentunya ada dialog yang kemudian kita akan menginventarisasi seluruh permasalahan dan akan disampaikan kepada kemendagri dan kementerian lainnya,” katanya.