Manado (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo berhasil mengaliri listrik kepada pelanggan industri tambang emas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Hal ini, menandakan bahwa PLN siap memdukung investor yang masuk untuk berinvestasi di Sulut," kata General Manager PLN UIW Suluttenggo, Leo Basuki, di Manado, Selasa.

Dia mengatakan pihaknya melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) Layanan Premium Silver LI-3 / 20 MVA dengan PT Arafura Surya Alam (PT ASA), perusahaan tambang emas yang merupakan salah satu anak perusahaan J Resources Asia Pasifik, Tbk. 

PT ASA merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan - Operasi dan Pengolahan (IUP OP) pada lahan seluas 4.000 hektar berlokasi di Doup, Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

"Kekuatiran akan semakin lesunya ekonomi menjadi terkurangi, karena ternyata ada sisi lain yang menggeliat, ada sisi lain yang bertumbuh, salah satunya PT ASA. Maka kami pun dengan senang hati mendedikasikan tenaga listrik kami, salah satunya untuk PT ASA," katanya.

Bahkan, katanya, bila PT ASA membutuhkan listrik di luar kebutuhan proyek yang ada di lokasi tersebut, juga untuk kebutuhan listrik para karyawan, PLN siap melayani," tambahnya.

Budi Santoso, Direktur Utama PT ASA memberikan apresiasi kepada PLN, timnya luar biasa, memberikan ekspresi yang sangat meyakinkan bagi kami (PT ASA) bahwa PLN dalam rangka menyambut (pelanggan) dan menyediakan produknya, dilakukan dengan sangat profesional dan all out. Bisa dilihat dari pihak-pihak yang dihadirkan pada sore hari ini.

Budi Santoso menambahkan, ketersediaan energi menjadi salah satu perhatian utama kami, baik dari sisi kontinuitas suplai maupun keekonomisan harganya. 

"Dengan pasokan listrik dari PLN, kami bersyukur karena perusahaan tentunya bisa melakukan penghematan, tidak perlu membangun pembangkit listrik sendiri," katanya.

Untuk melayani PT ASA, saat ini PLN sedang membangun jaringan transmisi dari GI Otam ke GI Tutuyan. Progressnya sudah mencapai 20 persen dan diperkirakan selesai pada Juni 2021. 

Pada dasarnya PLN siap melayani PT ASA. Paling lambat Agustus 2021 seluruh pekerjaan GI dan jaringan transmisi, selesai. Jadi misalnya PT ASA berencana ingin mempercepat rencana operasi dari rencana sebelumnya Desember 2021, atau bahkan bila PT ASA membutuhkan daya lebih dari 20 MVA, kami juga siap melayani," sambut Mimin Insani, General Manager PLN UIP Sulbagut.

PT ASA memperkirakan daya listrik sebesar 20 MVA ini akan cukup untuk kebutuhan 5 tahun pertama operasional tambang. Selanjutnya masih akan diperhitungkan kembali kemungkinan ekspansi dan tambahan kebutuhan listriknya untuk tahapan produksi berikutnya.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024