Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan fokus terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

"PEN menjadi sasaran program yang serius dilakukan pemerintah di kala pandemi Covid-19," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin.

BI terus bersinergi dan berkoordinasi dengan Pemprov Sulut, khususnya Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni, agar PEN di Sulut bisa berjalan dengan baik, dan imbasnya pasti ekonomi secara nasional.

Pjs Gubernur Fatoni mengapresiasi peranan BI dalam memajukan perekonomian Sulut.

Fatoni mengatakan pencapaian positif ini tak terlepas dari sinergitas pemerintah daerah dan BI dalam mengoptimalkan pembangunan daerah di tengah pandemi Covid-19 termasuk lewat TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Provinsi Sulut.

Dirinya juga berpesan agar berbagai kebijakan yang dibahas di pusat dapat diterapkan BI di Sulut.

“Kalau di pusat serius, di daerah juga harus serius,” ujarnya.

Disamping itu, Fatoni juga memberikan apresiasi terhadap dukungan BI dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai aksi pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin dan mendukung dunia usaha (kecil, menengah, korporasi), BUMN dan perbankan untuk bertahan dan bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Ia pun meminta BI terus mensosialisasikan program PEN kepada masyarakat Sulut. “Kami ingin penyaluran dana PEN harus disosialisasikan agar masyarakat tahu,” lanjutnya.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024