Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendukung pengembangan desa wisata  Bahoi di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) .

"Pengembangan desa Bahoi, merupakan program sosial Bank Indonesia (PSBI) yang merupakan bentuk kepedulian BI dalam pemberdayaan masyarakat," kata Kepala BI Perwakilan Sulut, Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin.

Dia menjelaskan salah satu program PSBI yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan BI  Provinsi Sulut sejak tahun 2019 adalah kepedulian sosial dalam rangka pengembangan pariwisata termasuk Desa Wisata.

Program tersebut, katanya, sejalan dengan program pengembangan pariwisata Sulut yang dicanangkan gubernur Sulut dan walikota/bupati di wilayah Sulut beserta jajaran khususnya dinas pariwisata serta lembaga atau instansi lainnya yang peduli terhadap pelestarian lingkungan dan pariwisata.

Meskipun kondisi COVID-19 yang membatasi aktivitas masyarakat menjadi tantangan yang besar terhadap sektor pariwisata, namun pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang penguatan ekonomi Indonesia. Pariwisata merupakan penyumbang devisa ketiga terbesar di Indonesia (setelah kelapa sawit dan batu bara) yang mampu meningkatkan cadangan devisa negara dan menekan defisit neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit).

Potensi pariwisata yang besar juga terdapat di Sulut dengan besarnya kunjungan wisman Sulut yang pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 12 persen dari 1,9 juta menjadi 2,2 juta wisman dengan potensi devisa sekitar 141,5 juta dolar AS.

Dia menjelaskan desa Bahoi yang kita cintai ini berada di wilayah Likupang, Minahasa Utara yang merupakan salah satu dari lima  destinasi pariwisata super prioritas yang ditetapkan pemerintah untuk dimaksimalkan pembangunan pariwisatanya. 

Likupang menjadi daerah pariwisata super prioritas bersanding dengan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. 

Oleh karena itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.84 tahun 2019, Likupang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Berdasarkan Peraturan pemerintah tersebut, konsep KEK Likupang akan mengembangkan resort kelas premium dan menengah, budaya, serta pengembangan WaIIace Conservation.

Sebagai daerah penyokong pariwisata di KEK Likupang, Desa kita yang memiliki hutan dan pantai Mangrove serta wisata bahari ini menjadi sangat strategis bagi pengembangan pariwisata di Sulut yang dikenal dengan wisata baharinya.

Menyadari pentingnya pengembangan pariwisata di Sulut, menggerakkan Bank Indonesia untuk melakukan pengembangan di Desa Bahoi. Pengembangan pariwisata oleh Bank Indonesia di Desa Bahoi ini dilakukan fokus pada 3A 2P yaitu Attraction, Amenities, dan Access serta People (SDM) dan Promotion:Attraction berupa Rumah Apung; Amenities berupa petunjuk arah dan katalog biota laut dan Mangrove; Access berupa Jembatan Gantung dan jembatan Bambu serta kapal untuk menyebrang ke rumah apung.

Kemudian, promotion berupa video promosi yang akan disebarluaskan/viralkan. People berupa pengembangan SDM Desa Bahoi khususnya Pokdarwis. Bentuk bantuan berupa Rumah Apung, Jembatan Gantung, beserta sarana dan prasana penunjang (al. alat snorkling, jembatan bambu, dan kapal) di Desa Bahoi dengan nilai sebesar Rp499,69 juta.

Arbonas menjelaskan dalam rangka menciptakan pariwisata yang berkelanjutan maka pengembangan pariwisata di Desa Bahoi tidak hanya dilakukan dalam bentuk pemberian bantuan fisik, namun juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk potensi ekonomi yang antara lain pelatihan terkait SOP atraksi wisata, bimbingan teknis dan pelatihan terkait pariwisata, pencatatan transaksi keuangan, serta pelatihan pertanian rumahan dan/atau makanan olahan sesuai dengan potensi Desa.

Pengembangan SDM Desa Bahoi seperti SOP atraksi wisata, bimbingan teknis dan pelatihan terkait pariwisata, pencatatan transaksi keuangan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Manengkel Solidaritas selaku LSM yang peduli terhadap pelestarian lingkungan sehingga pengembangan yang dilakukan terhadap Desa Bahoi mendukung keberlangsungan lingkungan.

Untuk mendorong promosi potensi wisata Desa Bahoi, Bank Indonesia juga telah menyusun video promosi wisata Desa Bahoi yang telah kita saksikan bersama dan akan menjadi penunjang pengembangan pariwisata di Desa Bahoi.

"BI berharap wisata di desa bahoi dapat berkembang dengan baik dan berkelanjutan. Pokdarwis Desa Bahoi dapat terus menjalankan seluruh program pariwisatanya bahkan mengembangkan potensi wisata Desa Bahoi lebih baik lagi," katanya.

Pihaknya berharap lingkungan alam dapat terus terjaga, akses dan atraksi wisata yang telah dibangun dapat berkelanjutan, amenities seperti sarana toilet dan homestay yang masih dapat kembangkan menjadi lebih nyaman, produksi makanan olahan khas Desa Bahoi yang masih dapat dikembangkan.

"Desa Bahoi yang berada di wilayah Likupang (KEK Likupang) dapat mendorong pengembangan pariwisata di Sulut yang secara tidak langsung berdampak juga terhadap peningkatan sektor ekonomi baik," katanya.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024