Manado (ANTARA) - Klaster baru penularan COVID-19 yakni piknik di tempat wisata ditemukan di Kelurahan Parakan Kauman, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dimana ada satu  orang meninggal dan setelah dilakukan tes usap terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kemarin(Minggu)  ada  rombongan warga Parakan Kauman yang melakukan piknik ke tempat wisata air di Banjarnegara, saat pulang dari wisata air ini ada satu orang yang sakit lalu meninggal dunia dan saat dilakukan tes usap ternyata positif COVID-19," kata  Bupati Temanggung M Al Khadziq di Temanggung, Senin,

Kemudian, kata Bupati,  satu rombongan piknik itu kita tes usap dan ada 9 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Dia  menyampaikan klaster kondangan masih bertambah, tetapi ada klaster baru lagi yang muncul.

Ia menuturkan di Kelurahan Parakan Kauman, Kecamatan Parakan ini sekarang ada dua klaster yang sedang dilakukan pelacakan kontak erat dan ditangani untuk dibawa ke lokasi karantina.

Selain di Parakan, katanya, kasus yang menonjol di Kabupaten Temanggung, ada beberapa titik yang sekarang sedang ditangani secara serius, yaitu ada di Kelurahan Walitelon ada suatu kasus yang melibatkan 4 orang positif COVID-19, kemudian juga ada di Kecamatan Kaloran dan Kecamatan Kandangan.

"Selain itu ada satu pondok pesantren yang sudah kita lakukan penanganan. Insya Allah dengan penanganan ini bisa kita bendung penyebaran kasusnya," katanya.

Ia menjelaskan kemarin ada di ponpes di Pare ada 3 santri yang positif COVID-19 tetapi sudah dikarantina dan sudah dilakukan tes usap kepada santri-santri yang lain ternyata tidak menularkan ke yang lain, jadi sudah teratasi kasusnya.

Ia menyampaikan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Temangung sekarang mulai menerapkan pengetatan lagi dan terus melakukan kampanye-kampanye kepada masyarakat terhadap mereka yang positif dilakukan pelacakan kontak eratnya dan juga yang positif diminta untuk karantina di kabupaten.

"Kalau yang bersangkutan tidak mau karantina di kabupaten dia harus menandatangani surat pernyataan dan harus ada surat kesanggupan dari pihak desa dan juga Satgas Jogotonggo setempat agar yang bersangkutan tidak keluar rumah selama masa karantina," katanya.
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024