Manado (ANTARA) - Direktur Utama PT Jasamarga Manado-Bitung (JMB) George Manurung menyebutkan walaupun tanpa tarif selama dua pekan, pengguna jalan tetap harus menyiapkan uang elektronik sebelum memasuki gerbang tol Manado-Bitung.

“Kami melihat antusiasme masyarakat Manado dan sekitarnya yang sangat menantikan kehadiran jalan tol ini. Salah satu faktor utama yaitu karena memangkas waktu tempuh cukup signifikan antara Manado dan Bitung, hanya menjadi setengah jam saja," katanya di Manado, Selasa (29/9).

Beroperasi jalan tol ini diharapkan menurunkan biaya logistik serta mendukung pengembangan kawasan industri dan pariwisata di Manado dan sekitarnya.

Sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (29/9) sore, jalan tol Manado-Bitung telah dioperasikan secara fungsional hanya untuk kendaraan kecil pada periode libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 serta Lebaran 2019 untuk membantu kelancaran arus transportasi di daerah itu.

Secara keseluruhan, total panjang Jalan Tol Manado-Bitung 40 kilometer yang dibangun dengan konsep Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Jalan tol ini terdiri atas dua seksi, seksi I Manado-Airmadidi sepanjang 14 kilometer yang dibangun pemerintah dan seksi II Airmadidi-Bitung 25 kilometer dibangun PT JMB.

Jalan tol Manado-Bitung yang dibangun sejak 2017 memiliki total investasi sebesar Rp4,95 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

Jalan tol Manado-Bitung akan memiliki lima gerbang tol (GT), yakni GT Manado, GT Airmadidi, GT Kauditan, GT Danowudu, dan GT Bitung.

Jalan tol ini juga direncanakan memiliki dua area istirahat, yang terletak di di STA 3+000 (arah Manado) dan STA 3+500 (arah Bitung).

Selain itu, jalan tol ini dilengkapi dengan lima simpang susun dan 12 jembatan.

Bersinergi dengan PT Jasamarga Tollroad Operator, PT JMB juga akan mengoperasikan pelayanan lalu lintas lainnya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, seperti dua unit Patroli Jalan Raya (PJR), tiga unit Mobile Customer Service (MCS), satu unit rescue, satu unit ambulans, serta tiga unit derek.

"Nantinya jika terhubung secara penuh, jalan tol ini akan terintegrasi serta mempermudah akses menuju Pelabuhan Internasional Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung hingga sebagai pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Manado-Bitung-Likupang," sebut George.

Keberadaan jalan tol pertama di Sulut ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah dan daya saing investasi di provinsi yang dikenal dengan julukan "Bumi Nyiur Melambai" itu.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024