Manado (ANTARA) - Kementerian Kesehatan melakukan Program Nusantara Sehat di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
"Selamat datang di tanah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Kami menyambut baik seluruh peserta dan terima kasih Kemenkes dan Kapus yang beberapa tahun ini sangat memperhatikan Kabupaten Minahasa semoga ke depan kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan lagi," kata Bupati Minahasa Dr Royke Roring di Tondano, Senin.
Bupati berharap selama tiga bulan bertugas di Minahasa khususnya di RSUD Sam Ratulangi Tondano mereka dapat membantu penanganan COVID-19 dan kesehatan umum lain.
Dijelaskan bupati, vatality COVID-19 di Minahasa mencapai 4,5 vatality dan itu masih tinggi sehingga kehadiran para Nakes diharapkan dapat membantu memutus mata rantai virus ini.
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM, dr Maxi Rondonuwu yang adalah mantan Direktur RSU Prof RD Kandou Manado sebelumnya mengatakan terima kasih kepada Bupati Minahasa karena bersedia menerima Program Nusantara Sehat untuk membantu penanganan COVID-19 dan penanganan kesehatan umum.
Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di DTPK dan DBK juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK.
Program ini merupakan program lintas unit utama di Kemenkes yang fokus tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita.
Program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis tim, dilakukan berdasarkan hasil kajian terhadap distribusi tenaga kesehatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2012.
Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan bahwa penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kajian tersebut ditindaklanjuti dengan uji coba penempatan tenaga kesehatan berbasis tim pada tahun 2014 di 4 Puskesmas pada 4 kabupaten di 4 Propinsi (Prop. Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua) dan berhasil meningkatkan kunjungan Puskesmas serta Upaya Kesehatan Masyarakat. Dari segi tenaga kesehatan mereka merasa lebih nyaman karena ditempatkan dan bekerja dalam satu tim.
"Selamat datang di tanah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Kami menyambut baik seluruh peserta dan terima kasih Kemenkes dan Kapus yang beberapa tahun ini sangat memperhatikan Kabupaten Minahasa semoga ke depan kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan lagi," kata Bupati Minahasa Dr Royke Roring di Tondano, Senin.
Bupati berharap selama tiga bulan bertugas di Minahasa khususnya di RSUD Sam Ratulangi Tondano mereka dapat membantu penanganan COVID-19 dan kesehatan umum lain.
Dijelaskan bupati, vatality COVID-19 di Minahasa mencapai 4,5 vatality dan itu masih tinggi sehingga kehadiran para Nakes diharapkan dapat membantu memutus mata rantai virus ini.
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM, dr Maxi Rondonuwu yang adalah mantan Direktur RSU Prof RD Kandou Manado sebelumnya mengatakan terima kasih kepada Bupati Minahasa karena bersedia menerima Program Nusantara Sehat untuk membantu penanganan COVID-19 dan penanganan kesehatan umum.
Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan kesehatan primer melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di DTPK dan DBK juga mempunyai tujuan menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan masyarakat dan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK.
Program ini merupakan program lintas unit utama di Kemenkes yang fokus tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita.
Program Nusantara Sehat melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis tim, dilakukan berdasarkan hasil kajian terhadap distribusi tenaga kesehatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2012.
Salah satu rekomendasi kajian menunjukkan bahwa penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu lebih baik jika dilakukan berbasis tim. Kajian tersebut ditindaklanjuti dengan uji coba penempatan tenaga kesehatan berbasis tim pada tahun 2014 di 4 Puskesmas pada 4 kabupaten di 4 Propinsi (Prop. Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua) dan berhasil meningkatkan kunjungan Puskesmas serta Upaya Kesehatan Masyarakat. Dari segi tenaga kesehatan mereka merasa lebih nyaman karena ditempatkan dan bekerja dalam satu tim.