Minahasa Tenggara (ANTARA) - Upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 yang dilaksanakan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara menonjolkan tema adat suku Minahasa.
Meski upacara yang digelar secara sederhana ini, namun tetap semarak dengan ciri khas adat nampak di tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.
Bupati James Sumendap yang menjadi Inspektur Upacara para peringatan detik-detik proklamasi, bersama para jajarannya tampil lain dari biasanya, dengan menggunakan pakaian perang adat Minahasa.
Pekik kemerdekaan yang menjadi salam kebangsaan seluruh rakyat Indonesia berkumandang pada peringatan hari kemerdekaan ini, disusul pekikan 'I Yayat U Santi', sebagai kalimat penyemangat bagi para ksatria Minahasa sebelum menuju medan perang.
“Dalam hari kemerdekaan ke-75 RI ini, kami memilih kostum adat perang sebagai bentuk penghormatan kepada para Pahlawan,” ungkap Bupati James Sumendap, usai peringatan detik-detik Proklamasi.
Ia mengungkapkan alasan penggunaan pakaian adat perang Minahasa, merupakan simbol terhadap perlawanan atau perang melawan penyebaran virus COVID-19 yang masih menggerogoti Minahasa Tenggara bahkan dunia.
"Ini mempunyai filosofi yakni bagaimana kami di Minahasa Tenggara mempunyai tekad yang kuat untuk melawan COVID-19," ujarnya.
Ia menambahkan, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 ini, harus menjadi titik balik bagi seluruh elemen bangsa dan negara dalam menghadapi tatanan kehidupan baru untuk menuju Indonesia maju.
Sementara itu meski dalam suasana pandemi COVID-19, namun antusiasme warga di Minahasa Tenggara untuk memperingati hari kemerdekaan sangat terasa, seperti adanya pernak pernik bertema HUT RI dari pusat kota sampai pelosok.
Selain itu pada warga bersama pemerintah desa dan kelurahan menggelar upacara sampai di jalan-jalan.
Setelah upacara peringatan HUT RI di tingkat Kabupaten Minahasa Tenggara, dilaksanakan pelepasan balon, ke udara yang juga dilaksanakan secara serempak di setiap desa dan kelurahan.
Selain itu juga dimulainya gerakan penggunaan masker yang dicanangkan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa Tenggara Djein Leonora Rende, setelahnya dilakukan penilaian taman bunga yang dihias setiap desa dan kelurahan di Kantor Bupati.
Sementara itu pada upacara penurunan bendera, Wakil Bupati Joke Legi didaulat menjadi inspektur upacara.
Bupati James Sumendap bersama Forkompinda dan jajaran Pemkab Minahasa Tenggara mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan RI di Istana Merdeka melalui virtual.(adv)
Pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Minahasa Tenggara bertemakan adat. Tampak Bupati James Sumendap dan Wakil Bupati Joke Legi menggunakan pakaian adat perang suku Minahasa "Kabasaran". (Ist)
Pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Minahasa Tenggara bertemakan adat. Tampak Bupati James Sumendap dan Wakil Bupati Joke Legi menggunakan pakaian adat perang suku Minahasa "Kabasaran". (Ist)
Pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Minahasa Tenggara, dengan Inspektur Upacara Bupati James Sumendap.
Pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Minahasa Tenggara. (Ist)
Pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Minahasa Tenggara. Wakil Bupati Joke Legi menjadi Inspektur Upacara penurunan bendera. (Ist)
Pelaksanaan upacara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Minahasa Tenggara, dirangkaikan dengan dimulainya pelaksanaan program Gebrak Masker yang diprakarsai TP-PKK Kabupaten Minahasa Tenggara, melalui Ketua TP-PKK Minahasa Tenggara Djein Leonora Rende. (Ist)
Meski upacara yang digelar secara sederhana ini, namun tetap semarak dengan ciri khas adat nampak di tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.
Bupati James Sumendap yang menjadi Inspektur Upacara para peringatan detik-detik proklamasi, bersama para jajarannya tampil lain dari biasanya, dengan menggunakan pakaian perang adat Minahasa.
Pekik kemerdekaan yang menjadi salam kebangsaan seluruh rakyat Indonesia berkumandang pada peringatan hari kemerdekaan ini, disusul pekikan 'I Yayat U Santi', sebagai kalimat penyemangat bagi para ksatria Minahasa sebelum menuju medan perang.
“Dalam hari kemerdekaan ke-75 RI ini, kami memilih kostum adat perang sebagai bentuk penghormatan kepada para Pahlawan,” ungkap Bupati James Sumendap, usai peringatan detik-detik Proklamasi.
Ia mengungkapkan alasan penggunaan pakaian adat perang Minahasa, merupakan simbol terhadap perlawanan atau perang melawan penyebaran virus COVID-19 yang masih menggerogoti Minahasa Tenggara bahkan dunia.
"Ini mempunyai filosofi yakni bagaimana kami di Minahasa Tenggara mempunyai tekad yang kuat untuk melawan COVID-19," ujarnya.
Ia menambahkan, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 ini, harus menjadi titik balik bagi seluruh elemen bangsa dan negara dalam menghadapi tatanan kehidupan baru untuk menuju Indonesia maju.
Sementara itu meski dalam suasana pandemi COVID-19, namun antusiasme warga di Minahasa Tenggara untuk memperingati hari kemerdekaan sangat terasa, seperti adanya pernak pernik bertema HUT RI dari pusat kota sampai pelosok.
Selain itu pada warga bersama pemerintah desa dan kelurahan menggelar upacara sampai di jalan-jalan.
Setelah upacara peringatan HUT RI di tingkat Kabupaten Minahasa Tenggara, dilaksanakan pelepasan balon, ke udara yang juga dilaksanakan secara serempak di setiap desa dan kelurahan.
Selain itu juga dimulainya gerakan penggunaan masker yang dicanangkan Ketua Tim Penggerak PKK Minahasa Tenggara Djein Leonora Rende, setelahnya dilakukan penilaian taman bunga yang dihias setiap desa dan kelurahan di Kantor Bupati.
Sementara itu pada upacara penurunan bendera, Wakil Bupati Joke Legi didaulat menjadi inspektur upacara.
Bupati James Sumendap bersama Forkompinda dan jajaran Pemkab Minahasa Tenggara mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan RI di Istana Merdeka melalui virtual.(adv)