Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota Manado, melalui TP PKK, membuat gerakan perempuan / ibu anti COVID untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan tersebu setelah menerima kunjungan staf khusus menerti kesehatan RI.
"Gerakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengajak dan melatih perempuan menjadi kader pemutus mata rantai penularan COVID-19," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Manado,
Marini Kapojos, di Manado.
Dia mengatakan, gerakan perempuan atau ibu anti COVID-19 itu, dibentuk untuk mendorong perubahan prilaku pada keluarga, dan ibu adalah guru yang baik, sebab mengajari tanpa membuat yang diajar merasa digurui.
Kemudian katanya, ibu adalah conoth yang baik bagi semua anggota keluarga, juga mampu menyiapkan kebutuhan normal baru sepeti masker yang bersig, handsanitizer, alat ibadah dan makan, setiap anggota keluarga keluar rumah.
Usai menerima kunjungan staf khusus Menkes (1)
Seorang ibu juga, kata Kapojos, bisa memarahi keluarganya jika tak patuh pada protokol kesehatan, dan tak ada yang berani melawan.
"Gerakan perempuan atau ibu anti COVID-19 tersebut harus secepatnya dibuat di masyarakat, juga antara sesama perempuan sehingga bisa segera dan saling berbagi tips menghadapi COVID-19." katanya.
Dia mengatakan, target dari gerakan tersebut adalah Keluarga mempunyai kesiapan dalam menyediakan masker, handsanitizer, dan menjaga imunitas, dan semua keluarga mempunyai kepatuhan dalam menjalani protokol kesehatan, juga bertujuan untuk memahami gejala awal COVID-19.
"Kemudian semua Keluarga dapat memahami gejala-gejala awal COVID-19 dan cara deteksi dini, juga terhubung dengan jaringan pengamanan covid Online Tele, sehat sehingga
dapat terlaksana dengan baik dan selamat," katanya.
"Gerakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengajak dan melatih perempuan menjadi kader pemutus mata rantai penularan COVID-19," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Manado,
Marini Kapojos, di Manado.
Dia mengatakan, gerakan perempuan atau ibu anti COVID-19 itu, dibentuk untuk mendorong perubahan prilaku pada keluarga, dan ibu adalah guru yang baik, sebab mengajari tanpa membuat yang diajar merasa digurui.
Kemudian katanya, ibu adalah conoth yang baik bagi semua anggota keluarga, juga mampu menyiapkan kebutuhan normal baru sepeti masker yang bersig, handsanitizer, alat ibadah dan makan, setiap anggota keluarga keluar rumah.
Seorang ibu juga, kata Kapojos, bisa memarahi keluarganya jika tak patuh pada protokol kesehatan, dan tak ada yang berani melawan.
"Gerakan perempuan atau ibu anti COVID-19 tersebut harus secepatnya dibuat di masyarakat, juga antara sesama perempuan sehingga bisa segera dan saling berbagi tips menghadapi COVID-19." katanya.
Dia mengatakan, target dari gerakan tersebut adalah Keluarga mempunyai kesiapan dalam menyediakan masker, handsanitizer, dan menjaga imunitas, dan semua keluarga mempunyai kepatuhan dalam menjalani protokol kesehatan, juga bertujuan untuk memahami gejala awal COVID-19.
"Kemudian semua Keluarga dapat memahami gejala-gejala awal COVID-19 dan cara deteksi dini, juga terhubung dengan jaringan pengamanan covid Online Tele, sehat sehingga
dapat terlaksana dengan baik dan selamat," katanya.