Tabanan (ANTARA) - Seorang buruh bangunan bernama I Made Artana (48) tewas tertimpa tanah longsor di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

"Kejadiannya sekitar pukul 10.05 wita, di sana tiga orang kerja tapi yang terkena satu saja. Iya (meninggal di tempat). Saat itu tertimbun lalu dievakuasi pakai alat berat dan korban dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Sucita saat dihubungi di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan korban tewas tertimpa tanah longsor saat melakukan pembersihan pondasi rumah, di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Kemudian, sekitar pukul 11.00 wita proses evakuasi korban selesai dan dilanjutkan hingga prosesi penguburan.

"Iya dia sedang kerja, ada dua tanah yang di sebelah barat itu agak tinggi dan di sana ada senderan lama karena di atasnya ada bahan bangunan mungkin itu mempengaruhi beratnya dan tiba-tiba saat dia sedang bersih-bersih itu longsor dan mengenai korban," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman mengatakan saat ini di Bali sudah masuk musim kemarau.

Sementara itu, kondisi angin timuran memang cukup kuat sehingga dampak yang dihasilkan gelombang laut akan tinggi.

"Terkait bencana tanah longsor, mestinya tanah longsor itu akibat tanah jenuh air, artinya potensi tinggi itu saat musim hujan. Kalau saat ini harusnya potensi longsor relatif kecil," jelasnya.

Iman menambahkan bahwa situasi yang seharusnya diwaspadai saat ini, yaitu kekeringan, kebakaran hutan, gelombang tinggi yang berlangsung sampai bertemu musim penghujan.

Pewarta : Ayu Khania Pranishita
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024