Manado (ANTARA) -
Badan Karantina Pertanian (Barantan) mendorong adanya kawasan pertanian berkearifan lokal yang berorientasi pada pasar ekspor.

"Melihat potensi yang ada di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sangat besar, seperti di wilayah kepulauan yang memiliki kekayaan luar biasa, untuk dikembangkan," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih, di Manado, Kamis.

Donni mengatakan pihaknya menargetkan untuk memacu ekspor, dengan mendorong tumbuhnya kawasan pertanian berkearifan lokal berorientasi ekspor juga mendorong tumbuhnya ragam dan pelaku agrobisnis baru.

Dia menjelaskan sebagai informasi, melalui wilayah kerjanya di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, guna mendorong ekspor pihaknya membuka layanan klinik layanan ekspor. 

Disini menyediakan akses informasi dari peta aplikasi komoditas ekspor atau IMACE terkait sentra, negara tujuan serta konsultasi bagi pelaku agribisnis. 

Dalam waktu dekat, akan bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait dan para pelaku usaha untuk mendorong membangun sentra pertanian komoditas khususnya pisang abaka, mengingat sudah banyak petani di daerah tersebut yang membudidayakan.

"Dengan jumlah produksi serat abaka yang semakin meningkat, kita  dorong agar bisa memenuhi pasar global dalam jumlah besar sehingga  bisa kita jajaki untuk lakukan ekspor langsung dari Sulut. Agar makin meningkat daya saingnya," jelas Donni.

Ini, katanya, adalah cara untuk memacu ekspor, selain mendorong tumbuhnya kawasan pertanian berkearifan lokal berorientasi ekspor.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024