Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Marion Jola kembali hadir melalui lagu terbarunya, kali ini berjudul "Aduh", yang merupakan single pertama setelah album perdana "MARION" yang dirilis pada Juli 2019.

Seperti diungkap dalam siaran pers, Jumat, single yang diproduseri dan diciptakan Laleilmanino ini bertema tentang percintaan, rasa senang bertemu dengan seseorang, penasaran, hingga jadi suka dan mengangguminya.

Lagu "Aduh" memadukan berbagai bunyi instrumen dengan dominasi suara dari synthesizer. Karakter suara khas Marion menjadi pelengkap untuk lagu ini.

Lirik lagu menggunakan diksi yang relatif mudah dipahami dan Marion tidak membutuhkan waktu lama untuk mengerti lirik lagu yang mengambil ketukan dari dance electronic pop yang lebih groovy dan ceria.

Untuk mendorong rasa penasaran para penggemarnya, Marion beberapa kali memberikan cuplikan single “Aduh” di laman akun media sosial Instagram dan Tik Tok pribadinya.

Single "Aduh" yang diproduksi Universal Music Indonesia ini bisa didengarkan di berbagai platform musik digital.

Marion Jola lahir pada 12 Juni 2000 di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemilik nama lengkap Marion Rambu Jola Pedy ini mulai dikenal masyarakat sejak mengikuti audisi ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2018.

Perempuan yang akrab disapa Lala ini sangat mengidolakan aktor asal Amerika Serikat, Cole Sprouse hingga dua penyanyi R&B asal negeri ginseng, yaitu Zion T dan Dean.

Sebagai penyanyi, Marion pernah menyabet penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2018 dalam kategori “Pendatang Baru Terbaik” melalui single "Jangan".

Di AMI Award 2018, dia berhasil masuk dalam daftar enam kategori nominasi,yakni: Karya Produksi Terbaik Terbaik, Pendatang Baru Terbaik Terbaik, Duo/Grup/Vokal Grup/Kolaborasi Pop Terbaik, Penata Musik Pop Terbaik, Karya Produksi Kolaborasi Terbaik, serta Bidang Penunjang Produksi Produser Rekaman Terbaik.

Pada tahun yang sama, Marion meraih penghargaan “Best New Artist” di ajang Mnet Asian Music Awards (MAMA) yang diadakan di Dongdaemun Design Plaza, Seoul, pada 10 Desember.



Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024