Manado (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengajak umat untuk berkurban menyambut hari raya Idul Adha 1440 Hijriah, sambil memberdayakan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara.
"Hal ini selain membantu kaum dhuafa lewat hewan kurban yang diberikan, juga mampu meningkatkan perekonomian sampai ke desa-desa," kata Ketua Baznas Sulut, Abid Takalamingan di Manado, Selasa.
Abid mengatakan hal ini sejalan dengan program Kurban Berdayakan Desa dari Baznas pusat. Ini adalah program untuk melayani para pekurban menjalankan ibadah, sekaligus melakukan pemberdayaan ekonomi pedesaan, khususnya para peternak.
"Kurban bukan saja ibadah tahunan. Kita bisa memaksimalkan sisi pemberdayaan ekonomi masyarakat pada ibadah kurban ini," katanya.
Program ini, katanya, dilakukan dengan membeli hewan kurban langsung dari peternak-peternak di desa, tidak melalui pengepul besar di kota.
Setelah itu, hewan kurban juga disembelih dan didistribusikan di desa tersebut bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan demikian, para peternak dan masyarakat pedesaan mendapatkan manfaat ekonomi dari pembelian hewan kurban, sekaligus mendapatkan tambahan asupan gizi.
Jadi, katanya, aktivitas kurban bisa memindahkan perputaran ekonomi dan manfaatnya dari kota kepada masyarakat desa.
Para pekurban juga dimudahkan dalam melakukan pembayaran melalui berbagai platform. Mulai dari konter, banking channel, pembayaran melalui e-commerce, pembayaran digital serta kantor-kantor Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas yang tersebar di berbagai lokasi.
"Hal ini selain membantu kaum dhuafa lewat hewan kurban yang diberikan, juga mampu meningkatkan perekonomian sampai ke desa-desa," kata Ketua Baznas Sulut, Abid Takalamingan di Manado, Selasa.
Abid mengatakan hal ini sejalan dengan program Kurban Berdayakan Desa dari Baznas pusat. Ini adalah program untuk melayani para pekurban menjalankan ibadah, sekaligus melakukan pemberdayaan ekonomi pedesaan, khususnya para peternak.
"Kurban bukan saja ibadah tahunan. Kita bisa memaksimalkan sisi pemberdayaan ekonomi masyarakat pada ibadah kurban ini," katanya.
Program ini, katanya, dilakukan dengan membeli hewan kurban langsung dari peternak-peternak di desa, tidak melalui pengepul besar di kota.
Setelah itu, hewan kurban juga disembelih dan didistribusikan di desa tersebut bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan demikian, para peternak dan masyarakat pedesaan mendapatkan manfaat ekonomi dari pembelian hewan kurban, sekaligus mendapatkan tambahan asupan gizi.
Jadi, katanya, aktivitas kurban bisa memindahkan perputaran ekonomi dan manfaatnya dari kota kepada masyarakat desa.
Para pekurban juga dimudahkan dalam melakukan pembayaran melalui berbagai platform. Mulai dari konter, banking channel, pembayaran melalui e-commerce, pembayaran digital serta kantor-kantor Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas yang tersebar di berbagai lokasi.