Kementerian ESDM lakukan uji coba terakhir penggunaan B20 pada kereta api

Kementerian ESDM lakukan uji coba terakhir penggunaan B20 pada kereta api

Pihak-pihak yang terlibat uji coba bahan bakar B20 dengan Kementerian ESDM berbincang bersama di Dipo Lokomotif Tanjung Karang, Lampung, Selasa.

Bandar Lampung, Lampung (Antara News) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba terakhir penggunaan campuran biodiesel 20 persen (B20) pada bahan bakar solar yang digunakan armada kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Ketua Tim Uji Teknis Kajian dan Uji Jalan Penggunaan B20 pada PT KAI Dadan Kusdiana mengatakan bahwa tujuan yang dari rail test B20 ini adalah untuk memastikan B20 tersebut aman untuk penggunaan kereta api.

"Sehingga program B20 dapat digunakan oleh PT KAI dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis," kata Dadan usai melaksanakan uji coba terakhir tersebut di Dipo Lokomotif Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Selasa.

Uji coba tersebut dilakukan terhadap lokomotif Progress Rail (EMD) dan General Electric (GE) milik PT KAI yang dipakai untuk menarik kereta batu bara rangkaian panjang (babaranjang), dengan rute PP Stasiun Tanjung Enim - Stasiun Tiga Gajah - Stasiun Tarahan yang berjarak kurang lebih 800 kilometer, dengan waktu tempuh kurang lebih 2,2 hari.

Total waktu yang diperlukan untuk Rail Test B20 ini adalah enam bulan, yang dimulai pada tanggal 10 Februari 2018. Dipilihnya kereta babaranjang pada kajian ini adalah pertimbangan lokomotif ini merupakan salah satu lokomotif dengan beban terberat dibandingkan lokomotif lain yang dimiliki PT KAI.

Hasilnya, untuk lokomotif GE, kualitas bahan bakar B20 yang digunakan pada Rail Test selama lima bulan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah. Selama Rail Test pun tidak pernah terjadi gangguan pada lokomotif GE yang menggunakan B20, dan filter pun masih berfungsi dengan baik.

"Selama Rail Test pun tidak pernah terjadi gangguan pada lokomotif EMD yang memakai B20. Dan filter pun masih berfungsi dengan baik," pungkas Dadan.

Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024