Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring mengaku pencaharian helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019 hingga kini belum membuahkan hasil.

“Kami sudah melaporkan upaya yang sudah dilakukan guna menemukan helikopter tersebut kepada KSAD dan meminta petunjuk mengingat pencaharian sudah dilakukan satu bulan,” kata Mayjen TNI Sembiring menjawab pertanyaan ANTARA di Jayapura, Sabtu.

Diakui ada beberapa kasus kecelakaan helikopter yang terjadi di Papua baru dapat ditemukan cukup lama mengingat kondisi wilayahnya yang masih hutan rapat hingga menyulitkan saat dilakukan pencaharian.
Baca juga: Helikopter jatuh di pedalaman Paniai, Papua

Walaupun demikian pencaharian masih terus dilakukan karena belum ada perintah untuk menghentikannya dan posko pencaharian berada di Lanud Silas Papare Sentani.

Saat ini pencaharian masih dilakukan lewat darat dan udara dengan bantuan warga masyarakat dan penerbangan sipil terutama yang melayani kawasan Pegunungan Bintang, kata Mayjen TNI Sembiring.

Helikopter yang dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani, membawa 12 penumpang dan crew terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik bagi anggota TNI AD yang bertugas di kawasan itu.

Selain dorong logisltik, helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 membawa lima anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe,Pratu Risno, PradaSujono Kaimuddin, dan Prada Tegas Hadi Sentana. Sedangkan nama-nama crew yaitu crew Kapten CPN Aris (pilot), Kapten CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Asharul.
Baca juga: Helikopter jatuh di Paniai, pilot tewas
Baca juga: Warga Magetan, salah satu korban Helikopter M 17 di Papua

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019