Melalui anak muda ini, kami berharap bersama mereka untuk mencegah perkawinan anak
Jakarta (ANTARA) - Koalisi Perempuan Indonesia mengatakan generasi muda penting dilibatkan untuk menjadi agen perubahan untuk menghentikan perkawinan anak.

"Kami memahami dan menyadari betul bahwa kami harus merangkul anak muda, karena anak dan remaja adalah sasaran yang rentan perkawinan anak. Karenanya kami mencoba mengajak mereka turut berperan serta dan aktif," kata Sekretaris Koalisi Perempuan Indonesia Cabang Kabupaten Bogor Mega Puspitasari dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa.

Anak muda sebagai agen perubahan diri mereka sendiri dan masyarakat ke depan.
Remaja akan mudah mengubah perspektif sebayanya dibandingkan dengan orang tua.

"Melalui anak muda ini, kami berharap bersama mereka untuk mencegah perkawinan anak," ujarnya.

Mega menuturkan anak-anak muda ini dapat menjadi konselor atau teman curhat bagi sesamanya. Mereka juga bisa membantu memantau dan mensosialisasikan untuk mencegah perkawinan anak.

"Kami sudah bersinergi dengan pemerintah desa dan kelurahan untuk membangun komitmen bersama mengawasi betul untuk mencegah perkawinan anak," tuturnya.

Dia berharap agar lebih banyak anak-anak yang berperan untuk menyebarkan informasi dan mendidik sesamanya untuk menghindari perkawinan anak.

Dia juga ingin agar agen anak-anak juga mendorong teman sebayanya untuk mengutamakan pendidikan sehingga tidak serta merta mengikuti perkawinan anak.

Baca juga: Pengetatan dispensasi perkawinan anak didorong Koalisi Perempuan
Baca juga: Perkawinan anak masih 11,2 persen terbanyak karena pergaulan bebas
Baca juga: KPPPA berharap MA perketat dispensasi perkawinan anak

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019