Cianjur (ANTARA) - Delapan orang korban balon gas di Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, mendapat santunan dan biaya pengobatan dari SMP Karang Arum, Bandung, yang bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.

Wakil Kepala SMP Karang Arum, Ipan Masdudin di Cianjur Selasa, mengatakan pihaknya turut prihatin dan meminta maaf atas kejadian tersebut, meskipun tidak ada unsur kesengajaan.

"Pelepasan balon gas sudah hal biasa dan dilakukan hampir setiap sekolah saat penerimaan siswa baru atau MPLS. Kami tidak menyangka akan berujung seperti ini," katanya.

Ia menjelaskan, kedua belah pihak baik sekolah atau korban sudah sepakat tidak akan memperpanjang masalah tersebut dan diselesaikan secara kekeluargaan, pihak sekolah akan menanggung biaya pengobatan.

"Biaya pengobatan korban akan ditanggung pihak sekolah, kami juga memberikan santunan untuk pemulihan. Ini sebagai bentuk tanggungjawab kami," katanya.

Dia juga berharap pengguna media sosial lebih bijak dalam menyikapi peristiwa yang tidak sengaja terjadi itu, dengan tidak menyebarkan foto-foto korban karena dikhawatirkan informasi yang menyebar menyimpang dan tidak sesuai dengan fakta.

"Kami sudah menindaklanjuti ke lokasi, meluruskan kejadian sebenarnya. Kami harap semua pihak turut menjaga agar informasi yang menyebar tidak menyimpang karena banyak yang meeruskan postingan peristiwa tersebut," katanya.

Sekretaris Desa Wangunjaya, Tasman Kurniawan, mengatakan respon dari pihak sekolah sangat cepat dengan cara langsung datang, termasuk memberikan bantuan dan akan bertanggungjawab terhadap korban.

"Ini kejadian yang di luar dugaan dan tidak ada unsur kesengajaan. Respon pihak sekolah sangat baik dengan cara langsung datang menemui korban. Semoga kejadian seperti ini, tidak terulang lagi," katanya.

Sebelumnya delapan warga Kampung Tunagan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, terluka sehingga harus mendapatkan perawatan serius di pos kesehatan desa akibat balon gas yang meledak.

Menurut Kepala Desa Wangunjaya Misbahudin, Selasa, peristiwa nahas itu terjadi saat warga melihat puluhan balon gas dengan bandul bertulisan MPLS SMP Karang Arum Cilengkrang Bandung TP 2019-2020 terbang rendah di perkampungan warga.

Warga berusaha mengambil balon-balon gas tersebut, namun kemudian ada balon yang meledak dan menyebabkan delapan orang terluka bakar, termasuk dua anak.​​​​​​*

Baca juga: Delapan warga Cianjur terluka akibat balon gas meledak

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019