Tim dari Kementerian Kesehatan bersama dengan dinas kesehatan provinsi serta kabupaten melakukan penyelidikan epidemologi untuk mengetahui sumber penularan penyakit guna mencegah lebih banyak kasus yang terjadi.
Banjarmasin (ANTARA) -
Kementerian Kesehatan terus memantau terjadinya kasus penyakit Hepatitis A yang terjadi di Provinsi Jawa Timur, khususnya Kabupaten Pacitan yang telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap penyakit tersebut.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr Wiendra Waworuntu, M.Kes saat dihubungi dari Banjarmasin, Jumat (5/7), tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan masih melakukan penelitian dan penyelidikan terhadap kasus KLB hepatitis A yang terjadi di Pacitan.

Tim dari Kementerian Kesehatan bersama dengan dinas kesehatan provinsi serta kabupaten melakukan penyelidikan epidemologi untuk mengetahui sumber penularan penyakit guna mencegah lebih banyak kasus yang terjadi.

Wiendra menegaskan bahwa kasus hepatitis A di Pacitan memang sudah dinyatakan KLB, sementara untuk kabupaten tetangganya yakni Trenggalek tidak ditetapkan KLB.

Baca juga: Data RSUD, di Trenggalek kasus hepatitis tunjukkan tren peningkatan

“Pacitan sudah ditetapkan KLB, Trenggalek tidak, karena masalah hepatitis A di sana sudah bisa ditanggulangi,” katanya. Status KLB di Pacitan tidak akan ditarik sebelum kasus penularan berhenti, kemudian telah melewati 2 kali masa inkubasi.

RSUD dr Soedomo di Trenggalek menyatakan bahwa kasus penyakit hepatitis di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.

Dia mencatat pada 2017 tercatat sebanyak 203 kasus, 2018 sebanyak 263 kasus dan kurun pertengahan 2019 ini sebanyak 303 kasus. Namun peningkatan kasus tersebut untuk semua jenis penyakit hepatitis, yakni hepatitis A, B, dan C.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek sebelumnya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan agar tidak tertular penyakit tersebut. Sementara bagi warga yang tertular virus tersebut, Menkes meminta untuk istirahat.

“Istilah saya diistirahatkan livernya, liver itu lebih banyak kerja untuk karbohidrat, gula. Itu biasanya kita kurangin. Hepatitis kan tidak ada obatnya, tadi saya bilang istirahat, itu virus, imbauan untuk masyarakat jaga kebersihan, sebelum makan cuci tangan dulu," kata Nila.

Baca juga: Dinkes Kota Madiun: Terapkan pola hidup sehat cegah hepatitis A
Baca juga: Dinkes: tidak ada penderita hepatitus A di Sangihe

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019