Tahun ini, benar-benar kacau karena server
Balikpapan (ANTARA) - Pada hari keempat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, persoalan peladen (server) masih membuat laman penerimaan siswa baru tidak berfungsi dan menghambat orang tua yang sedang mendaftarkan anaknya.

“Saya sejak jam 7.00 pagi sudah di sini, sampai jam 2.00 siang mau cabut berkas untuk cari sekolah lain, tapi belum juga selesai karena adanya gangguan. Hari pertama sudah menunggu berjam-jam untuk mendaftar, sekarang cabut berkas juga harus mengalami hal yang sama,” keluh Jumi, orang tua siswa di SMK Negeri 2 di Balikpapan, Kamis.

Laman bisa diakses namun pada formulir online yang tersedia tidak bisa dimasukkan data. Begitu pula untuk membatalkan data berkas bagi calon siswa yang tidak diterima, padahal waktu tinggal  sehari yaitu hari Jumat (5/7), ujarnya.

“Tidak paham saya mengapa ini tidak diantisipasi dengan benar. Dengan sistem online banyak hal yang mestinya bisa dihemat, terutama waktu. Tapi kalau perangkatnya tidak mumpuni seperti ini sama saja dengan bohong,” kata Ferry, warga Balikpapan Utara.

Kekacauan akibat server yang lamban ini diakui antara lain juga oleh Ketua PPDB SMK Negeri 2 Balikpapan Muhlis.

Menurutnya gangguan server yang terjadi sejak hari pertama menyebabkan pendaftaran PPDB onilne tidak berjalan dengan lancar.

“Tahun ini, benar-benar kacau karena server. Tahun lalu juga ada gangguan tapi kami masih bisa menginput data sementara tahun ini nyaris tidak bisa. Juga terjadi kuota sekolah yang berubah-ubah yang membingungkan orang tua,” tutur Muhlis.

Muhlis menambahkan, persoalan yang dialami orangtua maupun sekolah saat PPDB online berlangsung telah dilaporkan ke Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

Disebutkan, kendala yang ditemui itu bukan hanya kuota yang berubah-ubah pada server tetapi masyarakat juga tak bisa mengakses kepastian diterima atau tidaknya siswa yang telah mendaftar.

Di hari keempat PPDB online, SMK Negeri 2 sudah menerima berkas pendaftar hingga 1.200 orang sementara kuota yang disediakan sebanyak 358 kursi dari 7 jurusan.

“Di sini buka 11 rombongan belajar (rombel) dengan 7 jurusan. Yang paling diminati adalah jurusan sekretaris. Tahun lalu jumlah pendaftar bisa 2 ribuan,” kata Muhlis.  


Baca juga: Puluhan pendaftar PPDB protes perbedaan jarak rumah
Baca juga: Puluhan ortu murid demo soal zonasi PPDB di Balai Kota Bandung

 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019