Jakarta (ANTARA) - Ketua Institute for International Strategy the Japan Research Institute Hitoshi Tanaka menyebut pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Selatan dan Korea Utara, akhir pekan lalu, sebagai sebuah kemajuan besar.

Pertemuan yang mengejutkan dunia karena berasal dari cuitan Trump untuk mengundang Jong-un melakukan tur di DMZ, dianggap sebuah kemajuan dalam proses denuklirisasi di Semenanjung Korea mengingat pertemuan kedua pemimpin tersebut di Hanoi, Februari lalu, gagal menghasilkan kesepakatan apapun.
Baca juga: Trump injakkan kaki di Korea Utara
“Ini akan menjadi proses yang panjang, tetapi kita harus terus mengelola proses denuklirisasi,” kata Tanaka dalam seminar yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Kamis.

Sejauh ini, menurut dia, Korea Utara telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk menunjukkan komitmennya terhadap proses denuklirisasi, berdasarkan hasil pertemuan antara Trump dan Jong-un di Singapura Juni tahun lalu.

Kesepakatan yang dicapai antara lain menyebutkan kedua negara akan bekerja sama ke arah hubungan baru dan Amerika Serikat akan memberikan jaminan keamanan kepada Korea Utara.

Terkait senjata nuklir, Jong-un menegaskan komitmen teguh dan kukuh untuk menuntaskan denuklirisasi Semenanjung Korea.

Sementara Trump mengatakan bahwa Kim sepakat untuk menghancurkan situs uji coba mesin rudal utama.

Demi melanjutkan proses tersebut, Tanaka berpendapat bahwa AS dan Korea Utara perlu menunjuk tim yang akan membicarakan upaya denuklirisasi ke aspek teknis.

“Pertemuan Trump and Jong-un di Panmunjom beberapa hari lalu adalah kemajuan, tetapi kelancaran proses (denuklirisasi) akan bergantung pada negosiasi di tingkat pejabat teknis,” ujar mantan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang itu.
Baca juga: Paus puji pertemuan Trump-Kim di DMZ
Baca juga: AS dan Korut berkomitmen mulai kembali perundingan nuklir

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019