Serang (ANTARA News) - Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Se-Nusantara (FSKN), Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pamecutan di Serang, Banten, Jumat, membantah adanya pernyataan dari salah seorang anggota Kesultanan yang menyatakan, Sultan Hamengkubuwono X dicoret dari kenggotaan FSKN sebagai bentuk penjegalan dan adanya nuansa politis dalam organisasi FSKN.

"FSKN tidak ada nunsa politis, kami tetap mendukung siapapun pemimpin negeri yang akan terpilih nanti pada 2009," katanya.

Menurut Jambe Pamecutan, FSKN bukan merupakan organisasi yang berorientasi politik atau mendukung salah satu golongan, partai politik dan perorangan, namun untuk melestarikan kebudayaan.

"FSKN dibentuk untuk melestarikan adat tradisi atau konsolidasi budaya, tidak ada feodalisme politik," katanya.

Ia mengkhawatirkan, ditengah arus perubahan, modernisasi, dan globalisasi, semakin hilangnya keragaman budaya Indonesia yang sebelumnya terpelihara dengan baik di kerajaan atau keraton se-Nusantara. Oleh sebab itu, untuk mencegah hilangnya keberagaman budaya tersebut, FSKN meminta semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" dipertahankan, dilaksanaannya dan dirawat dengan baik.

"Meskipun secara fisik bangunan keraton sudah banyak yang tidak ada. Namun, pewarisnya harus tetap ada, FSKN mewadahinya." katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal FSKN, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Gunarso G Kusumodiningrat mengatakan, awal pembentukan FSKN sebelumnya dilakukan penelitian selama 17 tahun.

Anggotanya FSKN saat ini sebanya 118 raja, sultan, pengelingsir, panembahan, kepala, dan pemangku adat se-Nusantara, dari jumlah 261 keraton yang tercatat di Indonesia dan di Belanda.

"Tidak ada afiliasi politik di FSKN, murni pelestarian dan membangun kebudayaan yang hampir punah," katanya.(*)


Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009