Oslo (ANTARA) - Sebanyak 200 pekerja sektor gas dan minyak lepas pantai Norwegia berencana melakukan mogok kerja pada 4 Juni, kecuali perundingan mengenai upah dengan majikan mencapai kesepakatan, kata serikat pekerja Lederne pada Rabu (28/5).

Pemogokan tersebut akan mempengaruhi tujuh ladang minyak lepas pantai, dan sengketa serupa pada masa lalu telah mengakibatkan produksi yang lebih rendah dari produsen terbesar minyak mentah dan gas alam Eropa Barat.

landasan Equinor's Kristin, Oseberg East dan Gudrun akan terpengaruh, demikian juga dengan Gjoea milik Neptune Energy dan Draugen, Okea, serta Ivar Aasen, Aker BP, kata serikat pekerja itu.

Instalasi Ekofisk, yang dioperasikan oleh ConocoPhillips, juga termasuk di dalam daftar, tambah Ledeme, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

Belum jelas apakah ada ladang yang terancam yang tutup jika pemogokan terjadi.

Serikat pekerja Lederne, yang juga dikenal sebagai Organisasi Manager dan Pelaksana Norwegia, belakangan dapat meningkatkan pemogokan jadi sebanyak 1.000 pekerja.

Berdasarkan peraturan di Norwegia bagi tawar-menawar kolektif, penengah yang ditunjuk oleh negara telah menetapkan tenggat wajib 3 Juni bagi pembicaraan, dan pemogokan hanya diperkenankan pada hari berikutnya.

Dua serikat pekerja yang lebih besar, Industri Energi dan Safe, yang mewakili sebanyak 6.000 pekerja lepas pantai, tidak memiliki hak untuk melakukan pemogokan pada tahun ini.

Equinor, Eni, Aker BP, Lundin Petroleum, DNO, Shell, Exxon Mobil dan ConocoPhillips termasuk di antara perusahaan yang menghasilkan minyak dan gas lepas pantai di Norwegia.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019