Beijing (ANTARA) - Sebanyak 12 perusahaan ternama yang bergerak di bidang logistik di China menandatangani perjanjian untuk tidak mengirimkan dan mengangkut produk-produk turunan satwa liar yang diperoleh secara ilegal.

Hal itu bagian dari ratifikasi konvensi internasional terkait perlindungan keanekaragaman sumber daya hayati, demikian media resmi setempat, Selasa.

Beberapa perusahaan logistik di China yang menandatangani perjanjian itu di antaranya EMS, SF-Express, dan YTO-Express. Demikian juga dengan raksasa logistik global, seperti DHL dan FedEX turut menandatangani.

"Perusahaan logistik merupakan elemen utama pengangkutan satwa liar dan produk turunannya. Oleh karena itu, penanggulangan oleh perusahaan logistik akan membantu mengurangi tindakan ilegal terhadap satwa liar dan dapat meningkatkan perlindungan," kata Wakil Direktur Perlindungan Satwa Liar China Liu Wangde.

"Kampanye ini menunjukkan keterlibatan aktif perusahaan-perusahaan tersebut dalam perlindungan satwa liar," kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengiriman Logistik China (CEA) Jiao Zhen menambahkan.

Sektor logistik China telah beberapa kali melakukan upaya perlindungan terhadap satwa liar.

Pada 2015, Biro Pos Nasional (SPB) dan Kementerian Ekspor-Impor (SAIE) telah mengeluarkan proposal tentang tidak adanya toleransi terhadap pengangkutan dan pengiriman satwa liar.

Sebanyak 17 perusahaan logistik juga telah beberapa kali mengimplementasikan proposal tersebut.

EMS dan SF-Express sejak 2015 juga telah menggelar beberapa pelatihan tentang identifikasi perdagangan ilegal satwa liar.

Baca juga: Tiongkok akan larang santap hewan dilindungi

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019